Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam untuk mencabut izin operator bus sedang di Jakarta jika tetap merekrut sopir ugal-ugalan.
Hal tersebut menyusul adanya kecelakaan dua bus Kopaja di Jalan Jembatan Gantung, Cengkareng Jakarta Barat yang menewaskan dua orang dan tiga lainnya luka-luka.
"Kami akan mendatangkan bus sedang baru, kalau mereka nggak mengubah kelakuan, kita pasti cabut izin trayeknya. Mereka garus seleksi sopir yang baik," ketus Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebenarnya sudah mengandangkan ratusan bus yang tidak laik jalan namun kecelakaan yang memakan korban jiwa masih saja terjadi.
Belum lama ini bus Metro Mini menabrak tiga siswa SMP yang satu diantaranya tewas.
Pemprov memperketat penerbitan KIR dengan cara menerapkan syarat sembilan item meliputi kelengkapan rem, speedometer, rem tangan, lampu, body, dan lainnya.
Ahok menyayangkan operator yang masih mempertahankan sopir ugal-ugalan.
"Kita tidak lepas kendaraannya saja masih begitu kelakuannya. Kita terus tangkap dan nggak ada ampun, kita nggak mau ada korban melayang karena ulah sopir ugal-ugalan," ujarnya.
Seperti diketahui sopir Kopaja ugal-ugalan mengalami kecelakaan di wilayah Cengkareng Jakarta Barat Rabu (4/9/2013) pukul 23.00.
Diawali Kopaja 95 jurusan Slipi - Kalideres dan Kopaja 98 jurusan Tomang - Rawabokor dari arah grogol saling kejar-kejaran di Jl Daan Mogot.
Sampai di Jembatan Gantung dekat pom bensin, Kopaja 95 menabrak Kopaja 98. Mengetahui mobilnya ditabrak, Kopaja 95 banting setir ke kiri dan menabrak truk yang sedang parkir akibatnya kedua bus kota tersebut rusak.
Kejadian itu mengakibatkan dua orang tewas dan tiga luka-luka yang semuanya berasal dari penumpang Kopaja 95.
Korban meninggal dunia merupakan kondektur Kopaja dan satu penumpang bernama Yuliani Rumiris, 19, warga Pangkalan Kalideres. Sementara dua sopir Kopaja tersebut kabur. (ra)