Bisnis.com, JAKARTA--Pengamat politik dari The Habibie Center (THC) Indria Samego meminta DPR serius membahas RUU Komponen Cadangan (Komcad) sehingga tidak terkesan hanya sebagai proyek jangka pendek.
Menurutnya, RUU Komcad harus dibahas secara secara makro dan menyeluruh, bukannya bersifat sektoral untuk kepentingan Departemen Pertahanan saja.
Dengan demikian, ujarnya, pembahasannya tak hanya menyangkut Komisi I DPR, melainkan harus melibatkan komisi yang lain.
“DPR harus serius dalam membahas RUU Komcad sehingga tidak terkesan hanya sebagai proyek tahunan. RUU yang dihasilkan tidak tumpang-tindih dan bertabrakan dengan UU yang lain,” ujarnya dalam satu diskusi soal Komcad di Gedung DPR, Selasa (3/9/2013).
Selain Indria, turut menjadi nara sumber Direktur Program Imparsial, Al Araf.
Menurutnya, selain harus dimatangkan dulu dengan melibatkan semua komisi-komisi di DPR, RUU itu harus menjadi peta jalan (roadmap) yang menjadi pegangan bersama bagi bangsa ini ke depan.
Menurutnya, RUU Komcad tidak boleh lepas dari nasionalisme yang kuat sesuai ideologi negara di samping bersifat populis.
“RUU ini jangan elitis, di mana negara ini senang membuat komisi-komisi atau lembaga-lembaga yang tidak menjadi prioriotas pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu, Al Araf sepakat jika RUU Komcad harus digalakkan setelah komponen utama pertahanan dan keamanan negara ini sudah kuat.
“Kalau alat utama sistem persenjataan (Alutsista) kita masih lemah, kesejahteraan TNI masih perlu diperbaiki, teknologinya belum canggih dan TNI belum profesional maka RUU ini belum dibutuhkan."
Dia juga menyayangkan tidak disebutkan apakah RUU itu untuk kepentingan perang, menghadapi terorisme, kriminalisme, atau konflik sosial. (ra)