Bisnis.com, JAKARTA - Partai Gerindra mewacanakan pencapresan Prabowo Subianto dengan menggunakan kendaraan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingat partai yang dipimpin mantan Presiden Megawati Sukarnoputri tersebut masih belum menentukan figur yang akan diusungnya sebagai capres 2014.
Demikian dikemukakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon kepada Bisnis terkait bursa capres 2014 usai satu disksui di Gedung MPR hari ini, Senin (2/9/2013). Menurutnya, wacana itu pernah mengemuka sebagai salah satu opsi sebelum mengusung pencapresan Megawati Sukarnoputri-Prabowo Subianto (Mega-Pro) pada 2009.
Fadli Zon mengatakan wacana itu muncul setelah Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini disebut-sebut akan jadi capres PDIP, menyatakan berjanji akan menjalankan amanah jabatannya hingga lima tahun. Sejauh ini hampir semua hasil survei menunjukkan popularitas Jokowi berada di atas popularitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Kami berharap demikian. Saat ini kami masih mengutak-atik wacana tersebut dan semaunya bisa terjadi dalam politik,” ujarnya menegaskan. Dia menegaskan mekanisme internal untuk pencapresan sudah dilakukan dan telah menetapkan Prabowo sebagai capres.
Sementara itu, terkait siapa calon wakil presiden (cawapres) Prabowo nantinya, lebih jauh Fadli Zon mengatakan hal itu tergantung hasil pemilu legislatif nantinya.
Namun demikian dia tidak membantah kalau peluang Prabowo-Jusuf Kalla bisa saja menguat kalau hasil pemilu legislatif memungkinkan. Bahkan peluang Prabowo-Jokowi pun tidak dipungkiri mengingat hasil survei untuk kedua tokoh itu tinggi.
“Saya melihat melihats semuanya serba terbuka, sangat mungkin. Dan bukan tdk mungkina da muncul calon-calon yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, peneliti LIPI, Ikrar Nusa Bhakti mengatakan meski resistensi Prabowo-JK tidak terlalu tinggi, namun masih perlu dikaji apakah kombinasi antara pengusaha dan pengusaha itu akan menarik untuk dijual.
Dia menilai kalau Jokowi dicapreskan PDIP maka elektabilitas parpol itu bisa terangkat hingga 26% sehingga bisa mengusung sendiri capres dan wapresnya pada 2014. Dengan demikian, dia menilai peluang Jokowi-JK juga menjadi terbuka untuk maju pada Pilpres 2014.
Dia mengakui salah satu yang membuat popularitas Prabowo meningkat adalah karena sosoknya yang menjadi antitesa atas pemerintahan saat ini. Sedangkan mantan Wapres Jusuf Kalla merupakan tokoh yang dikenal banyak membuat terobosan dalam mencari solusi atas persoalan bangsa, termasuk yang fenomenal saat menyelesaikan persoalan gerakan aceh Merdeka dan kasus Poso.