Bisnis.com, SINGAPURA - Tiga hal penting dalam merealisasikan Masyarakat Ekonomi Asean 2015 dari sudut pandangan industri penerbangan adalah infrastruktur, sumber daya manusia dan regulasi.
Itulah kesimpulan diskusi dalam Network Asean Forum yang digelar di Singapura hari ini Jumat (23/8/2013) yang menampilkan Presiden Direktur PT Garuda Indonesia Tbk. Emiryah Satar dan Tony Fernandes, pendiri sekaligus CEO AirAsia Group.
Wajah penerbangan Asean berubah secara signifikan. Operasional low-cost carrier (LCC) sekarang mencapai separuh dari dari semua kapasitas penerbangan (internasional dan domestik) yaitu di Filipina (61%), Indonesia (53%), dan Malaysia (48%).
Selanjutnya penetrasi LCC juga mencapai 30% untuk Singapura, 29% untuk Thailand dan 21% untuk Vietnam.
Proyeksi pertumbuhan penerbangan juga akan membutuhkan penyediaan pilot dan personal lain yang begitu besar. Industri ini memproyeksikan bahwa kawasan Asia-Pasifik saja akan membutuhkan 185.000 pilot lebih dan 243,500 personil maintenance pada 20 tahun mendatang.
Ke depan, proyek Association of Southeast Asian Nations (ASAM) harus mengarahkan para regulator agar mengawasi masalah teknis dalam membuat aturan masing-masing negara.
Salah satu caranya adalah membentuk Komite Aviation Bersama yang terdiri dari otoritas penerbangan sipil negara-negara anggota Asean.
Presiden Direktur PT Garuda Indonesia Tbk. Emiryah Satar mengatakan bahwa tiga hal itu terus dikembangkan di Indonesia dalam merealisasikan Masyarakat Ekonomi Asean.
Ia mencontohkan setelah Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara telah beroperasi dan akan terus dikembangkan di daerah lainnya.
Penumpang Indonesia terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan pendudukan kenaikan pendapatan mereka. Itulah sebabnya industri penerbangan di Indonesia terus memberikan layanan terbaik. "Full service dan tentu saja dengan low cost."
Ia merinci bahwa pelaku industri penerbangan mulai dari Garuda, Lion Air, Sriwijaya terus mengalami pertumbuhan.
Pembicara lainnya Tony Fernandes, pendiri sekaligus CEO AirAsia berpendapat hal senada bahwa guna memberikan layanan terbaik adalah dengan mengembangkan low cost carrier. "Kami juga terus membina dan mengembangkan pilot dan engineer agar bisa memberikan layanan terbaik dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean," katanya.
Tony dengan gaya yang santai dan sesekali menyelipkan joke hingga membuat gerai tawa hadirin, mencontohkan bahwa siapa sangka begitu banyak penduduk Malaysia yang berwisata dan belanja ke Bandung. "Peluang itulah yang kami tangkap dan terus kami kembangkan seiring dengan realisasi Masyarakat Ekonomi Asean."
Baca juga:
MENTERI KEUANGAN SINGAPURA OPTIMISTIS KARENA TAHU MASALAH DAN SOLUSINYA