Bisnis.com, JAKARTA— Pembantaian terhadap warga sipil oleh pihak militer di Mesir dinilai bisa dihindari jika Amerika Serikat (AS) mengambil peran sebagai mitra strategis pemberi bantuan senjata dan dana ke negara tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf menilai selain militer Mesir, AS adalah pihak yang paling bertanggung jawab dibalik pembantaian tersebut. Pasalnya, bantuan pemerintah AS kepada Mesir termasuk lima terbesar di dunia.
Menurut data yang diperoleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, pemerintah AS mensuplai US$1,3 miliar per tahun untuk jenderal-jenderal Mesir sejak 1987. Selain itu negara itu membantu persenjataan dan pendidikan militer.
“Jika mau, sebenarnya AS bisa hentikan pembantaian militer Mesir terhadap rakyat Mesir. AS adalah mitra strategis dan donatur terbesar militer Mesir. Tapi hal itu tidak dilakukan,” ujarnya dalam keterangannya kepada wartawan yang dikutip, Selasa (20/8/2013).
Pada bagian lain, Almuzzammil mengatakan setiap tahun sebanyak 500 perwira militer Mesir mengikuti pendidikan dan pelatihan militer di AS sejak tahun 1978. Para perwira militer itu, ujarnya, saat ini menempati posisi strategis di militer dan pemerintahan Mesir.
“Mereka mengkomandoi sekitar 468.500 tentara di Mesir. Belum termasuk para militer Mesir sekitar 479.000 orang, ” ujarnya. (ltc)