Bisnis.com, JAKARTA - Wajah baru Waduk Pluit diikuti pembangunan taman kota, Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan ruang untuk pedagang kaki lima (PKL) di atas lahan 10 hektare milik Pemprov yang dikelola PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan kawasan Waduk Pluit perlu diatur, dikelola dan dimanajemen agar manfaatnya lebih baik untuk masyarakat.
"Semua di pinggir taman untuk IPAL, untuk kaki lima ada space nya, kota ini perlu diatur dikelola, dimanajemen," katanya usai meresmikan Taman Kota Waduk Pluit Jakarta Utara hari ini, Sabtu (17/8/2013).
Mantan Walikota Surakarta tersebut mengharapkan pengelolaan Waduk Pluit bisa lebih baik lagi termasuk memanfaatkan airnya untuk air baku, menjadi tempat resapan, rekreasi dan lainnya.
Direktur Utama Jakpro Budi Karya Sumadi mengatakan pengelolaan taman diserahkan kepada Dinas Pertamanan. Sedangkan untuk kegiatan di taman diserahkan kepada Karang Taruna Kecamatan misalnya untuk senam, latihan tari, futsal, kegiatan kaki lima dan lainnya.
"Kami menggandeng Karang Taruna Kecamatan Penjaringan untuk kegiatan di taman Pluit. Kalau yang mengelola taman oleh Dinas Pertamanan," terangnya.
Adapun biaya normalisasi kawasan Waduk Pluit milik Jakpro seluas Rp10 miliar menelan biaya sekitar Rp10 miliar. Dananya berasal dari sumbangan Pemprov DKI dan bantuan perusahaan dalam skema Corporate Social Responsibility (CSR). Tanah Jakpro yang digunakan untuk pembangunan taman kota adalah 4 hektare.