Bisnis.com, SURABAYA - Petani memboikot pengiriman tebu ke Pabrik Gula Djombang Baru (PTPN X) menyusul buntunya kesepakatan soal rendemen tebu.
Pejabat Humas PG Djombang Baru Mamit Hendraswan menguraikan sudah 2 hari terakhir pabrik berhenti giling akibat petani tidak menyetor tebu.
"Kami belum tahu sampai kapan, semoga segera mendapat solusi, kasihan petani yang sudah panen," jelasnya saat dihubungi dari Surabaya, Jumat (16/8/2013).
Boikot petani, sambungnya, bermula dari tuntutan penetapan rendemen 8% dari tebu yang disetor. Namun, pabrik melihat ada tebu berendemen 4% dan standar riil itu yang digunakan.
Menurutnya, petani berharap rendemen ditentukan berdasar patokan pasti. Permintaan itulah yang belum disepakati sehingga tak ada setoran tebu ke pabrik. "Kalau kami tentukan berdasar patokan tentu rugi," tambahnya.
Mamit menjelaskan biasanya kapasitas PG Djombang Baru 2.500 ton cain per day (tcd). Masa giling pabrik semula diprediksi hingga akhir November. Akibat boikot, mesin giling mati dan target produktivitas 4.600 tcd terancam tidak tercapai.