Bisnis.com, JAKARTA—Polarisasi yang kian tajam antara pihak pendemo dan pemerintahan yang didukung militer di Mesir memicu konfrontasi baru hari ini, Jumat (16/8/2013) dan simpatisan Ikhawanul Muslimin pendukung presiden teguling Mohammed Mursi akan terus melawan aparat keamanan meski ratusan korban tewas.
Tanpa menghiraukan peringatan dari negara sekutunya, pemerintah Mesir mengancam akan menembak setiap orang yang menyerang polisi maupun fasilitas publik setelah pelaku aksi protes kemarin membakar sebuah gedung pemerintah di Kairo.
Sedikitnya 623 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka pada Rabu lalu setelah polisi membongkar dua tenda pemrotes di Kairo. Mereka memprotes tindakan militer yang terlibat dalam penggulingan pemerintahan yang sah dan dipilih secara demokratis untuk pertamakalinya di negara itu.
Kejadian tragis tersebut merupakan aksi pembantaian yang ketiga kalinya atas pendukung Mursi sejak dia terguling pada 3 Juli 2013. Meski kelompok Ikhwanul Muslimin berhasil dipukul mundur oleh pihak militer namun mereka bertekad akan terus melakukan aksi protes.
"Setelah ditangkap, ditahan dan dibunuh, semangat kami tidak akan surut dan kami akan terus melawan,” ujar Juru bicara Ikhwanul Muslimin, Gehad El-Haddad sebagimana dikutip Reuters, Jumat (16/8/2013). (ltc)