Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pedagang Sapi Dituding Sebabkan Tingginya Harga Daging

Bisnis.com, MALANG — Tingginya harga daging sapi di Malang, Jawa Timur, diduga karena permainan pada tingkat perdagangan sapi.

Bisnis.com, MALANG — Tingginya harga daging sapi di Malang, Jawa Timur, diduga karena permainan pada tingkat perdagangan sapi.

Kepala Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kab. Malang Helianti Kuntari mengatakan dari sisi pasokan sebenarnya jumlah sapi yang ada di daerah tersebut banyak, cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama 6 bulan ke depan.

“Dengan demikian, dari sisi pasokan sebenarnya tidak ada masalah,” katas Helianti di Malang, Rabu (14/8/2013).

Namun praktiknya harga sapi di Malang masih mahal meski sudah turun bila dibandingkan H-2-H-1 Lebaran. Harga daging sapi saat ini sudah mencapai Rp91.000 per kg, sedangkan saat menjelang Lebaran menembus di angka Rp100.000 per kg.

Idealnya, harga daging sapi mencapai Rp70.000-Rp75.000 per kg sehingga konsumen lebih banyak yang berkemampuan membeli salah satu bahan kebutuhan pangan tersebut.

Faktor lain yang menjadi pemicu kenaikan harga sapi yang dampak turunannya berupa kenaikan daging sapi karena ekspetasi dari peternak yang menganggap pasokan sapi lokal di daerah tersebut kecil.

Dengan adanya ekspetasi tersebut, maka solusi jangka pendeknya berupa masuknya sapi siap potong impor ke Malang. Namun Gubernur Jatim Soekarwo jauh-jauh hari memberikan sinyalemen bahwa provinsi tersebut menolak masuknya daging sapi impor.

Karena itulah, solusi yang paling mungkin meningkatkan produksi sapi lokal di Kab. Malang. Pemkab setempat berupa menggenjot agar produksi sapi pedaging tinggi di daerah tersebut.

Yang juga perlu dilakukan, menelusuri adanya distorsi dalam mata rantai  perdagangan sapi di Kab. Malang. Jika mengacu teori pasokan dan permintaan, maka mestinya harga sapi tidak tinggi karena pasokannya cukup banyak.

Diharapkan pula, dengan masuknya sapi pedaging siap potong diharapkan dapat menambah pasokan sapi di dalam negeri. Dengan demikian, maka permintaan sapi dari Jatim juga berkurang.

Menumpuknya sapi lokal di Jatim diharapkan bisa menekan harga sapi di daerah tersebut. Dengan begitu, maka diharapkan harga daging sapi juga ikut turun.

Dia mengakui, solusi semacam itu butuh proses panjang. Namun hal itu tidak bisa dihindari karena pilihan kebijakan cukup terbatas.

Namun, pihaknya optimistis harga daging sapi akan berangsur turun. Hal itu bersamaan dengan turunnya permintaan daging sapi setelah perayaan Lebaran.

Di sisi lain, dengan tingginya pasokan sapi lokal karena penyerapan ke luar daerah berkurang bersamaan dengan datangnya sapi impor, maka akan dapat semakin menekan harga sapi di daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper