Bisnis.com, JAKARTA— Angka penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) meningkat selama empat bulan berturut-turut hingga Juli, merupakan indikasi bergairahnya perekonomian rumah tangga selain meningkatnya jumlah tenaga kerja yang terserap.
Peningkatan konsumsi sebesar 0,2% seiring dengan naiknya belanja selama Juni sebesar 0,6%, atau lebih tinggi dari periode sebelumnya, menurut data Departemen Perdagangan pada Selasa (13/8/2013) di Washington.
Angka-angka dalam laporan itu sesuai dengan peningkatan produk domestik bruto (PDB) ke posisi tertinggi tahun ini. Kondisi itu membuat para ekonom meningkatkan estimasi pertumbuhan ekonominya.
Peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap dan perbaikan ekonomi keluarga juga berpengaruh terhadap lonjakan harga rumah di AS. Sementara itu, peningkatan harga saham mendorong kepercayaan investor.
Kondisi tersebut memicu peningkatan penjualan pada perusahaan seperti Michael Kors Holdings Ltd. Lonjakan belanja konsumen, yang merupakan 70% mempengaruhi perekonomian, akan membantu mengkonter dampak negatif pemangkasan fiskal oleh pemerintah yang menahan laju pertumbuhan.
“Kami melihat lonjakan penjualan dalam kategori yang beragam. Satu isyarat yang menjanjikan bahwa belanja konsumen akan sedikit meningkat selama triwulan ketigta,” ujar Michael Brown, seorang ekonom pada Wells Fargo Securities LLC di Charlotte, North Carolina sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (14/8/2013).