Bisnis.com, JAKARTA - Warga Kurdistan Irak siap membela suku Kurdi yang tinggal di Suriah jika ditemukan bahwa mereka sedang diancam oleh pasukan al-Qaeda yang terlibat dalam perang saudara Suriah.
Dalam sebuah surat yang dipublikasikan di media online, Sabtu (10/8/2013), Presiden Kurdistan Irak Masoued Barzani mengatakan pihaknya telah mengerahkan perwakilan orang Kurdi pergi ke sekitar wilayah Suriah untuk menyelidiki laporan berita tentang teroris al-Qaeda yang tengah menyerang penduduk sipil serta membantai perempuan dan anak-anak Kurdi yang tidak bersalah.
Pernyataan Barzani merupakan suatu pertanda betapa konflik Suriah yang terjadi selama 2 tahun menjalar ke daerah perbatasan dan memperparah ketegangan sektarian di negari tetangga.
Dengan memanfaatkan mengecilnya wilayah kekuasaan Presiden Bashar al-Assad di negara itu, warga Kurdi Suriah telah membentuk otonomi de facto di bagian timur laut, pusat berkumpulnya suku Kurdi.
Namun mereka juga berselisih dengan para pejuang jihad Muslim Sunni yang mempelopori pemberontakan terhadap Assad.
"Jika ada laporan benar, yang menunjukkan warga negara, wanita, dan anak-anak Kurdi yang tidak bersalah berada di bawah ancaman pembunuhan dan terorisme, warga Kurdistan Irak akan mengerahkan semua kemampuan untuk membela warga negara, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah itu," tegas Barzani.
