Bisnis.com, SURABAYA - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur kuartal II 2013 naik 3,2% dibanding kuartal pertama tahun ini dan naik 6,97% dibanding periode sama tahun lalu.
Secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi provinsi dengan 38 kabupaten/kota itu pada semester I tahun ini 6,81% melebihi pertumbuhan nasional 5,81%.
Kepala BPS Jawa Timur M Sairi Hasbullah menuturkan pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi penopang utama pertumbuhan kuartal II.
"Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran hanya 5,27% [dibanding kuartal I 2013] tapi kontribusi terhadap PDRB 30,35%," urainya dalam jumpa pers di Surabaya, Jumat (2/8/2013).
Pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Jawa Timur atas dasar harga berlaku triwulan II Rp280,49 triliun. Sedangkan PDRB atas harga konstan Rp104,92 triliun.
Adapun bila dihitung per enam bulan, PDRB atas harga berlaku semester I Rp548,1 triliun dan atas harga konstan Rp206,59 trilun.
"Bila diproyeksi kasar, maka akhir tahun PDRB bisa di posisi Rp1.000 triliun. Itu tinggi secara nasional dan berarti ekonomi Jawa Timur sehat," tambahnya.
Sairi menguraikan pertumbuhan sektor lain di Jawa Timur menunjukkan tren positif pula. Kontruksi pada kuartal II tumbuh 13,78% (q to q), angkutan tumbuh 8,90% dan industri 3,17%.
Pertumbuhan konstruksi, sambungnya, dipacu proyek infrastruktur seperti tol trans Jawa, proyek rel dan pertumbuhan sektor properti.
Kepala Badan Penanaman Modal Jawa Timur Warno Harisasono menguraikan infrastruktur memang menjadi perhatian dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi.
"Selain tol trans Jawa, Gubernur juga meminta ke pusat rel ganda diteruskan ke Banyuwangi dan jalur ke Kediri," jelasnya di tempat terpisah.
Kehandalan infrastruktur, sambungnya, bisa mendukung pengembangan industri di luar Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Sehingga pemerataan daerah pengembangan industri bisa mengatasi disparitas daerah.