Bisnis.com, JAKARTA - Setelah misi dari Uni Eropa gagal mendamaikan kelompok yang bersengketa di Mesir, kini giliran Presiden AS, Barrack Obama meminta dua senator negara itu untuk berangkat ke Mesir menemui kalangan militer dan kelompok oposisi.
Kedua senator dari Komisi Pertahanan yang akan berangkat ke Mesir adalah John McCain dan Lindsey Graham. Kedua politisi dari Partai Republik itu akan berangkat pekan depan, menurut penuturan Graham sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (31/7/2013).
"Presiden menghubungi kami dan saya katakan saya siap untuk berangkat," ujar Graham kepada wartawan di luar Gedung Senat. Dia mengatakan akan menyampaikan pesan bahwa membunuh kelompok oposisi akan sama saja dengan melakukan kudeta dan kami akan mendorong pihak militer untuk segera melaksanakan pemilu.
Presiden terguling, Mohamed Mursi saat ini masih ditahan pihak militer di sebuah tempat rahasia di Mesir. Sementara itu, pihak militer menembak mati sedikitnya 80 orang dari kalangan Ikhwanul Muslimin yang melakukan pembangkangan terhadap penguasa negara tersebut sejak beberapa minggu terakhir.
Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton berupaya mencari titik temu dari kelompok yang bertikai di negara itu.
Para pendukung Presiden Mursi terus melakukan aksi pembangkangan dengan melakukan parade dan aksi protes dengan berkumpul di sejumlah titik.
"Sederhana saja, kami tidak akan pergi kemana-mana," ujar juru bicara Ikhwanul Muslimin, Gehad El-Haddad. Dia menegaskan akan terus melawan perintah penguasa untuk membubarkan diri dan menuntut Mursi dikembalikan ke pemerintahan.