"Kualitas Udara masih menunjukkan kecenderungan menurun. Hal ini disebabkan pencemaran udara yang diakibatkan transportasi," demikian laporan singkat tersebut yang dikutip pada Rabu, (24/7/2013).
Laporan itu memaparkan penyebab utamanya adalalahpertambahan kendaraan bermotor yang mencapai rata-rata empat kali lipat sepanjang 2000-2011. Pencemaran udara, paparnya, diindikasikan dengan peningkatan nitrogen oksida atau nitrogen oxides (Nox). Oleh karena itu, tulis laporan tersebut, program-program yang dijalankan di sektor kehutanan, air, udara, keanekaragaman hayati yang dikemas dalam ekonomi hijau akan memberikan insentif kepada masyarakat.
Insentif itu adalah untuk masyarakat, swasta dan pemerintah untuk perbaikan lingkungan sekaligus ekonomi. Laporan itu juga memprediksikan tekanan tentang lingkungan akan semakin besar dengan adanya intervensi akselerasi pembangunan di tingkat pusat dan daerah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perkembangan empat jenis kendaraan bermotor, yakni bis, truk, mobil penumpang dan sepeda motor. Lonjakan terbesar terjadi pada sepeda motor yakni pada 2000 berjumlah 13,56 juta dan naik menjadi 68, 83 juta pada 2011. Mobil penumpang pada 2000 mencapai 3,03 juta menjadi 9,54 juta. Truk, di periode yang sama mencapai 1,70 juta menjadi 4,95 juta. Dan terakhir adalah bis, dari 666 ribu menjadi 2,25 juta.
"Intervensi pemerintah yang kontinyu dan konsisten untuk memperbaiki lingkungan melalui berbagai inisiatif dan program, akan berdampak positif pada status lingkungan hidup di tahun-tahun mendatang," papar laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel