Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kerja AS Melesat, Defisit Perdagangan Memburuk

BISNIS.COM,WASHINGTON—Perusahaan-perusahaan swasta di Amerika Serikat (AS) melakukan perekrutan besar-besaran pada Juni sehingga angka pengangguran merosot selama 2 pekan berturut-turut sebagai pertanda adanya peningkatan dalam pasar tenaga kerja.

BISNIS.COM,WASHINGTON—Perusahaan-perusahaan swasta di Amerika Serikat (AS) melakukan perekrutan besar-besaran pada Juni sehingga angka pengangguran merosot selama 2 pekan berturut-turut sebagai pertanda adanya peningkatan dalam pasar tenaga kerja.

Kendati demikian, fase pertumbuhan ekonomi AS masih tetap lambat. Kondisi tersebut diperkuat oleh laporan yang menunjukkan aktivitas industri jasa melemah pada bulan lalu dan defisit perdagangan kian melebar pada Mei.

“[AS] sedang memulai momentum dalam pasar kerja,” ujar John Ryding, Kepala Ekonom RDQ Economics di New York. Menurut ADP National Employment Report, catatan pembayaran gaji bertambah sebanyak 188.000 pada Juni, naik dari level 134.000 pada bulan sebelumnya.

Para ekonom sebenarnya telah memperkirakan hasil laporan akan menunjukkan adanya kenaikan angka bekerja di perusahaan swasta sebesar 160.000. Data tersebut dirilis sebelum pemerintah mengumumkan laporan angka kerja yang lebih komprehensif pada Jumat (5/7/2013).

Sementara kondisi pasar tenaga kerja mulai membaik, industri jasa—yang mendominasi lebih dari 2/3 perekonomian AS—tengah kehilangan momentum.

Indeks jasa dari Institute for Supply Management merosot ke level 52,2 pada Juni, yang terendah sejak Februari 2010. Indeks jasa pada Mei berada di level 53,7. Indeks di atas level 50 menunjukkan adanya pertumbuhan di sektor jasa.

Meskipun pertumbuhan di sektor jasa kian melambat, perusahaan-perusahaan tetap mempekerjakan lebih banyak pegawai. Aktivitas jasa terhambat oleh penurunan permintaan yang mencapai level terendah sejak 2009. Permintaan terhadap ekspor juga tengah mengalami kontraksi.

Departemen Perdagangan AS memaparkan defisit dalam neraca perdagangan melebar ke level 12,1% menjadi US$45 juta pada Mei. Hal itu menunjukkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II/2013 akan merosot di bawah fase tahunan sebesar 1,8%.

Jika disesuaikan dengan tingkat inflasi, penurunan dalam neraca perdagangan AS mencapai US$52,3 miliar dari US$47,4 pada April.

Berdasarkan data perdagangan tersebut, Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan kuartal II/2013 AS sebanyak 0,2 poin menjadi 1,6%. Sementara itu, RBS dan Barclays menurunkan proyeksi pertumbuhan sebesar masing-masing menjadi 0,8%  dan 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper