BISNIS.COM, JAKARTA—Angkatan Darat Mesir menurunkan Presiden Mohamed Mursi dari tampuk kekuasaan setahun setelah terpilih dengan alasan demi stabilitas keamanan. Namun Moursi menyatakan tindakan itu sebagai sebuah kudeta.
Menteri Pertahanan Mesir, Abdelfatah al-Seesi mengumumkan di stasiun televisi tadi malam bahwa konstitusi akan menghentikan jabatan presiden. Selanjutnya pemilu lebih awal akan segera dilaksanakan setelah Mursi gagal memenuhi ultimatum selama 48 jam.
“Pidato presiden tadi malam telah gagal memenuhi tuntutan dari rakyat sehingga membuat Angkatan Darat terpaksa berkonsultasi dengan sejumlah simbol kekuatan negara dan para pemuda tanpa kecuali,” menurut pernyataan Kementerian Pertahanan sebagaimana dikutip Bloomber, Kamis (4/7/2013).
Kementerian tersebut disebutkan sepakat dengan sebuah road map berupa langkah awal untuk membangun negara Mesir yang kuat kuat dan solid, menurut dokumen itu.
Berita itu sontak memicu ledakan kegembiraan di lapangan Tahrir Square, Kairo. Ratusan ribu massa sebelumnya berkumpul di lapangan tersebut sejak empat hari terakhir untuk mendesak Mursi mundur. (Bloomberg/Reuters)