BISNIS.COM, LISABON - Menteri Luar Negeri Portugal Paulo Portas pada Selasa mengajukan pengunduran diri, sehari setelah menteri keuangan negara itu juga mundur dari jabatannya.
"Saya menyampaikan pengunduran diri saya pagi ini," kata Portas dalam pernyataan. "Keputusan saya ini tidak tidak bisa ditarik kembali," katanya.
Partai kecil konservatif tempat Portas bernaung, CDS-PP, menjadi bagian dari koalisi berkuasa pimpinan Perdana Menteri Pedro Passos Coelho.
Langkah mengejutkan Portas itu muncul sehari setelah pengunduran diri tiba-tiba Menteri Keuangan Vitor Gaspar. Gaspar adalah arsitek reformasi Portugal di bawah jaminan pembayaran utang Uni Eropa-Dana Moneter Internasional, yang mengakibatkan desakan akan pemilihan umum awal.
Dalam surat undur dirinya, Portas mengatakan tidak setuju terhadap keputusan Perdana Menteri Pedro Passos mengganti Gaspar dengan Bendahara Negara Maria Luis Albuquerque, yang menjalankan upaya privatisasi di Portugal.
Pilihan PM Passos dilihat sebagai petunjuk jelas bahwa ia ingin meneruskan jalur fiskal, kendati adanya kritik dari pihak oposisi serta munculnya kerusuhan sosial.
"Perdana menteri sudah memilih untuk mempertahankan jalurnya di kementerian keuangan. Saya menghormati pilihan itu tetapi saya tidak setuju," kata Portas.
"Saya menyatakan pandangan ini kepada perdana menteri -- yang bagaimanapun, telah menetapkan pilihannya," ujarnya.
Portas mengatakan bahwa, sebagai hasilnya, "tetap berada di pemerintahan akan menjadi bentuk simulasi. Hal ini tidak dapat dipertahankan secara politik dan merupakan hal yang tidak diinginkan." Portas telah berkali-kali menyatakan keraguan tentang keabsahan kebijakan pemerintah dalam mengupayakan penghematan.
Ia memperingatkan bahwa ia bisa menurunkan koalisi jika rencana untuk meningkatkan pajak terhadap para warga pensiunan diterapkan. Pemerintah mulai menjalankan kekuasaan setelah dilangsungkannya pemilihan lebih awal pada Juni 2011