BISNIS.COM, JAKARTA— Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman ‘melayangkan’ secangkir air ke wajah Sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola saat keduanya menjadi narasumber diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi dengan topik pelarangan razia pada tempat hiburan malam oleh kelompok ormas selama Ramadhan 2013.
Psikolog Sani B. Hermawan yang dihubungi lewat telepon genggamnya memberi komentarnya terkait peristiwa tersebut.
“Jika obrolan bukan terkait pribadi, tapi topik membahas suatu hal, emosi mestinya bisa dikendalikan,” kata Sani , Direktur Lembaga Psikolog Daya Insani saat dihubungi hari ini, Sabtu (29/6/2013).
Apalagi, ujarnya, jika yang tengah berbicara adalah orang yang usianya telah dewasa. Sepanjang beda prinsip suatu masalah, bukan menyinggung pribadi, emosi mestinya bisa dikendalikan.
Jika dua pihak beda prinsip yang tidak bisa disetujui satu dengan lainnya, mestinya bisa diterima semua pihak dengan lapang dada.
“Kalau yang bicara orang dewasa, semestinya tingkah laku bisa dikendalikan,” kata Sani.
Seperti diketahui Thamrin dan Munarman menjadi narasumber diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi dengan topik pelarangan razia pada tempat hiburan malam oleh kelompok ormas selama Ramadhan 2013 pada Jumat (28/6/2013).
Pada talkshow tersebut TVOne juga menghadirkan narasumber dari pihak kepolisian yaitu Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar melalui video confrence.
Setelah insiden penyiraman itu presenter talk show Apa Kabar Indonesia Pagi langsung menghentikan diskusi dan dilanjutkan jeda iklan.
Sani memberikan tips mengendalikan emosi saat berbicara dengan orang lain.
- Tarik nafas dalam
Tarik nafas lewat hidung dan keluarkan lewat mulut. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan oksigen ke otak. Asupan oksigen yang ditingkatkan ke otak, diyakini akan bisa menurunkan emosi seseorang.
- Bicara pada diri sendiri
Bicara pada diri sendiri bahwa segala sesuatunya baik-baik saja, merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi saat berbicara dengan orang lain.
Katakan pada diri sendiri secara berulang semuanya baik baik saja, bahwa pendapat orang lain yang diajak biacara bukan untuk diri sendiri, sehingga tidak sampai terpancing emosi.
- Jeda bicara
Saat merasakan emosi mulai terpancing, jika memang bisa dilakukan, minta izin untuk meninggalkan ruang diskusi untuk kembali lagi setelah mampu menenangkan diri. (ltc)