BISNIS.COM, JAKARTA--Partai Demokrat hingga kini masih membahas konsep konvensi calon presiden (capres), termasuk menerima masukan dari capres independen. Namun, capres golongan tua disarankan untuk tidak ikut.
“Kami sudah menyusun konsep konvensi, tetapi masih meminta masukan dari capres independen,” ujarnya kepada Bisnis saat dihubungi lewat telepon selulernya, Rabu (26/6/2013).
Menurutnya, Partai Demokrat juga belum memutuskan apakah pelaksanaan konvensi dilakukan sebelum atau sesudah pemilihan anggota legislatif.
Dia mengakui sudah banyak peminat peserta konvensi capres, namun demikian Partai Demokrat tidak mau terburu-buru untuk melaksanakannya. Apalagi, ujarnya, partai berlambang mercy itu sudah menyatakan untuk siap menerima capres dari kalangan eksternal maupun calon independen.
Namun demikian, terkait kriteria capres, Mubarok mengatakan sudah saatnya capres tua untuk mundur dari persaingan calon pemimpin nasional. Dia menilai tokoh nasional yang pernah maju sebagai capres seperti Megawati Sukarnoputri, Wiranto dan Jusuf Kalla tidak pantas untuk maju karena selain faktor usia, masih banyak tokoh muda yang pantas untuk maju.
“Masanya telah lewat. Mosok sudah beberapa kali kalah dalam pencalonan masih akan maju lagi,” ujarnya menegaskan.
Kendati demikian dia tidak mau menyebutkan siapa capres yang pantas untuk maju ke konvensi nantinya. Bahkan Mubarok memastikan Ibu Negara Ani Yudhoyono tidak akan maju sebagai capres karena sudah ada komitmen dari partai.
Terkait capres dari kalangan anggota kabinet seperti Dahlan Iskan, Mubarok menilai karakter kepemimpinan Dahlan adalah nyetrik. Sedangkan nyentrik dibutuhkan untuk memecah kebuntuan, ujarnya. “Jadi bukan karakter seorang presiden,” katanya.
Sedangkan untuk Aburizal Bakri, Mubarok mengatakan ARB telah habis. Karena dia dihabisi dengan berbagai kasus. Salah satunya yaitu Lapindo.
“Biasanya calon yang sejak awal sudah mendeklarasikan diri akan cepat dihabisi. Sedangkan calon yang terakhir muncul terakhir, akan menang,” ujarnya.