Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekerja Sering Diganggu Hantu, Pabrik Garmen Setop Produksi

BISNIS.COM, DHAKA—Pemilik pabrik pakaian di Bangladesh dipaksa untuk mengirim doa dan memberikan sedekah bagi orang miskin guna mengusir hantu-hantu yang menurut pekerja telah mengganggu mereka. Sekitar 3.500 buruh pabrik pakaian jadi berhenti

BISNIS.COM, DHAKA—Pemilik pabrik pakaian di Bangladesh dipaksa untuk mengirim doa dan memberikan sedekah bagi orang miskin guna mengusir hantu-hantu yang menurut pekerja telah mengganggu mereka.
Sekitar 3.500 buruh pabrik pakaian jadi berhenti bekerja di pabrik yang terletak di kota Gazipur, utara Dhaka pada Selasa (18/6/2013), mereka melempari perabot sebagai aksi untuk meminta pengusiran hantu-hantu yang menurut mereka sering mengganggu dan menyerang mereka di toilet perempuan.
"Pekerja yang gelisah menolak tugas dan melakukan perusakan setelah pihak manajemen tidak melaksanakan langkah-langkah untuk mengusir setan," kata polisi pengawas industri di Gazipur, Inspekur Showkat Kabir, Rabu (19/6/2013).
Dia mengatakan pemilik pabrik menyelenggarakan doa khusus di pabrik serta membagikan sedekah kepada orang miskin guna mengusir setan.
"Semua pekerja, pemilik dan para manajer akan ikut berdoa dan pabrik akan dibuka kembali pada Kamis setelah 2 hari ditutup terkait dengan protes mengenai hantu," katanya.
Seorang petugas kesehatan mengatakan ‘serangan hantu’ bisa merupakan tanda-tanda penderitaan psikologis yang muncul akibat serangkaian bencana mematikan, termasuk yang menimpa pekerja pabrik pakaian di negara itu dalam 6 bulan terakhir.
Pada April, sebanyak 1.129 pekerja tewas dalam kecelakaan kerja paling mematikan di Bangladesh, akibat gedung pabrik pakaian bertingkat sembilan di Rana Plasa ambruk dan menjebak 3.000 orang pekerja.
Banyak pekerja yang harus diamputasi untuk menyelamatkan mereka dari tumpukan reruntuhan. "Pekerja di pabrik pakaian menjadi panik. Ingatan mereka mengenai kejadian Rana Plaza masih sangat segar," ujar Mahmudur Rahman, direktur lembaga epidemi, pengawasan penyakit dan penelitian.
Rahman menuturkan ‘penampakan hantu’ yang mereka sebut bisa jadi adalah gejala histeria massal, suatu penyakit misterius yang menurutnya juga menimpa ratusan pekerja garmen dalam beberapa pekan ini.
"Seorang pekerja mungkin mengalami halusinasi mengenai obyek hantu dan ketika kabarnya merebak, para pekerja lain mulai berpikir bahwa mereka juga melihat hantu atau diserang," kata Rahman.
Ratusan pekerja jatuh sakit di sejumlah industri garmen yang oleh petugas kesehatan diyakini sebagai "penyakit psikogenik massal" atau "histeria massal" yang mempengaruhi mental dan fisik orang-orang yang rentan di dalam kelompok yang sama.
Kabir menambahkan sakit massal ini tampak menular dengan cepat. Sesaat setelah satu atau dua pekerja menjadi sakit, maka pekerja lain segera mendapat serangan gejala sakit yang sama. Di Indonesia, kejadian seperti ini biasa disebut kesurupan.
Dia menambahkan, udara yang sangat panas juga membuat mereka lebih rentan. (Antara/AFP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor :
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper