Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENAIKAN HARGA BBM: Appersi Usulkan Kenaikan Rumah Sejahtera 5-10%

 

 

BISNIS.COM, MALANG--Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Appersi) Malang, Jawa Timur, mengusulkan kenaikan rumah sejahtera tapak (RST) berkisar antara 5%-10% jika bahan bakar minyak (BBM) jadi dinaikkan pemerintah.

Ketua Koordinator Wilayah Malang Appersi DPD Jatim Makhrus Sholeh mengatakan kenaikan BBM jelas berdampak pada naiknya ongkos transportasi pengiriman bahan material alam. Juga kenaikan bahan material pabrikan.

“Usulan kenaikan sebesar itu juga mempertimbangkan kenaikan harga tanah,” katanya, Kamis (13/6/2013).

Jika harga RST naik 10%, maka harga RST menjadi Rp96,8 juta per unit. Dia optimistis harga sebesar itu masih terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Di lapangan sampai saat ini, harga penjualan RST sebenarnya sudah sebesar itu. Pengembang menyiasati dengan memberikan layanan mutu bangunan yang lebih baik.

Untuk nilai kredit pemilikan rumah (KPR), tetap mengacu harga penetapan pemerintah sebesar Rp88 juta per unit sehingga konsumen tetap mendapatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Karena itulah, meski RST naik maka diperkirakan serapannya masih bagus karena masih terjangkau konsumen.

Asumsi itu jika kondisinya tetap sama. Bank-bank antusias dalam mengucurkan KPR. Selama ini, bank-bank nasional yang beroperasi di Malang sangat agresif dalam penyaluran KPR, termasuk KPR dengan skema FLPP. Padahal untuk bank-bank di luar Jawa, kondisi tidak seperti itu.

Bank-bank terkesan agar segan mengucurkan KPR dengan skema FLPP karena menganggap proses adminsitrasinya rumit. “Jadi KPR di luar Jawa banyak yang diberlakukan suku bunga konvensional, tidak menggunakan skema FLPP untuk RST. Informasi ini yang saya peroleh dari pengembang-pengembang di sana.”

Jika kenaikan BBM ternyata diikuti kenaikan inflasi yang tinggi, maka dikhawatirkan bank akan mengerem KPR sehingga dapat berdampak penyerapan RST bisa tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper