Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDAGANGAN SENJATA: 60 Negara Teken Perjanjian Baru

BISNIS.COM, NEW YORK--Sebanyak lebih dari 60 negara pada Seni (3/6) waktu setempat meneken perjanjian perdagangan senjata baru, namun Amerika Serikat menunda gelombang pertama penandatanganan sementara Rusia dan China diperkirakan tetap berada di luar

BISNIS.COM, NEW YORK--Sebanyak lebih dari 60 negara pada Seni (3/6) waktu setempat meneken perjanjian perdagangan senjata baru, namun Amerika Serikat menunda gelombang pertama penandatanganan sementara Rusia dan China diperkirakan tetap berada di luar kesepakatan tersebut.

Perjanjian yang ditengahi oleh PBB tersebut merupakan kali pertama yang meliputi segala jenis senjata dalam lebih dari satu dekade terakhir dan ditujukan untuk menciptakan transparansi dan pengamanan terhadap hak asasi manusia (HAM) dalam perdagangan global yang disebut-sebut mencapai nilai  US$85 miliar per tahun.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon, mengatakan perjanjian tersebut akan "mengakhiri sifat 'bebas-untuk-semua'" perdagangan senjata sehingga menyulitkan para preman, perompak dan teroris untuk mendapatkan senjata.

Perjanjian tersebut meliputi tank, kendaraan tempur lapis baja, artileri kaliber besar, pesawat tempur, helikopter bersenjata, kapal perang, rudal dan peluncurnya, serta perdagangan senjata kecil dalam jumlah besar.

Negara-negara yang meratifikasi perjanjian tersebut harus terlebih dahulu mengevaluasi sebelum membuat kesepakatan perdagangan senjata mengingat adanya resiko terkena embargo internasional, pelanggaran HAM, atau bahkan digunakan oleh kelompok teroris dan kriminal. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper