Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Jatuhkan Sanksi Bagi Industri Petrokimia Iran

BISNIS.COM, WASHINGTON--Amerika Serikat memasukkan delapan perusahaan di industri petrokimia Iran ke dalam daftar hitam, mengirimkan peringatan kepada pelanggan globalnya, sebagai upaya Washington memotong pendanaan bagi program nuklir Republik Islam

BISNIS.COM, WASHINGTON--Amerika Serikat memasukkan delapan perusahaan di industri petrokimia Iran ke dalam daftar hitam, mengirimkan peringatan kepada pelanggan globalnya, sebagai upaya Washington memotong pendanaan bagi program nuklir Republik Islam itu.

Perusahaan petrokimia yang dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Iran yang termasuk dalam daftar gutan Departemen Keuangan AS di antaranya Bandar Imam Petrochemical Co, Bou Ali Sina Petrochemical Co dan Mobin Petrochemical Co.

Ini merupakan kali pertama Washington menjatuhkan sanksi pada industri petrokimia, yang disebut oleh seorang pejabat kementerian itu sebagai sumber terbesar pendapatan luar negeri bagi program nuklir Iran setelah penjualan minyak.

"Perusahaan-perusahaan harus segera menghentikan pembelian mereka terhadap produk petrokimia Iran" kata pejabat itu, yang tidak disebutkan namanya, kepada sejumlah wartawan, Jumat atau Sabtu WIB (1/6/2013).

Dia mengatakan para pejabat AS dalam beberapa bulan terakhir sudah terlibat dalam sebuah 'upaya diplomatik yang kuat' dengan sejumlah pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia untuk menegaskan sanksi itu dapat mempengaruhi pembelian petrokimia Iran.

Dalam aksi terkait, Departemen Luar Negeri AS mengenakan sanksi pada Niksima Food and Beverage JLT, perusahaan yogurt beku berbasis di Uni Emirat Arab, karena "diketahui terlibat" dalam sebuah transaksi pembelian produk petrokimia dari Iran. Sanksi juga dijatuhkan terhadap produsen dan penjual petrokimia Iran. Sanksi tersebut secara efektif menyingkirkan mereka dari sistem  keuangan AS.. (Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor :
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper