Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SETRUM SULTENG, Menopang Pertumbuhan Ekonomi

Perjalanan darat Poso-Palu seperti petualangan melewati ratusan bahkan ribuan tikungan. Kontur Sulawesi yang bergunung-gunung menyebabkan jalan harus menyesuaikan diri.

Perjalanan darat Poso-Palu seperti petualangan melewati ratusan bahkan ribuan tikungan. Kontur Sulawesi yang bergunung-gunung menyebabkan jalan harus menyesuaikan diri.

Itu juga yang harus dilewati kabel-kabel bertegangan 150 kilo volt dalam perjalanan hampir 250 kilometer mengantarkan listrik PLTA Poso ke Palu, melewati Sausu dan Parigi. PLTA Poso sendiri telah beroperasi dan untuk sementara baru bisa memasok ke wilayah Tentena, Poso dan Sulawesi Selatan.

Jika pengerjaan proyek jaringan cukup cekatan, Maret 2014 jaringan transmisi itu akan menghemat biaya triliunan per tahun yang dibakar pembangkit diesel.

Sekarang saja, daya yang masuk ke sistem Poso, Tentena, Pendolo dan Tomata lewat transmisi 150 Kv yang bersumber dari PLTA milik PT Poso Energy sudah mencapai 10 MW, dengan efisiensi Rp468 juta per hari.

"Kalau sudah bisa masuk Palu akan jauh lebih hemat lagi," kata GM Unit Pembangunan XIII Sulawesi Yohanes Sutamtomo.

Manager Proyek Unit Pelaksanaan Kontruksi Sulawesi II Basuki Widodo menyebut investasi yang dihabiskan untuk membangun jaringan transmisi dari PLTA ke Kabupaten Poso sekitar Rp107 miliar.

"Jaringan ini akan dikaitkan ke Kendari, Sulsel dan Palu," katanya. Dia melanjutkan, PLN tengah menangani proyek Sulawesi I-III.

Proyek Sulawesi I adalah menghubungkan Sulawesi Utara dan Gorontalo, Sulawesi II menghubungkan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, serta Sulawesi II yang mengaitkan Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Selatan.

Menurutnya tantangan utama pembangunan jaringan transmisi PLN adalah masalah pembebasan tanah. Namun, untuk Poso-Palu masalah tanah telah selesai dalam 6 bulan.

Sumarto, Ketua Tim Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jaringan Sulteng-Sulbar mengatakan masyarakat bersikap terbuka dan dapat menerima kehadiran PLN.

"Masalah tanah bisa sampai tahunan, tapi di sini diselesaikan dalam 6 bulan," ujarnya ketika ditemui di Poso, Selasa (28/5/2013).

Sayangnya, meski jaringan transmisi yang terpasang adalah 150 Kv, namun kabel-kabel itu hanya dialiri 20 Kv. PLN masih menunggu kesiapan trafo 150 MW milik Poso Energy, lini usaha Kalla Group.

Tiga turbin di PLTA Poso sudah beroperasi pada beban puncak dengan kapasitas 180 MW. Untuk sementara, listrik baru mengalir ke sekitar Tentena, Poso dan sebagian besar dievakuasi ke Sulawesi Selatan lewat jaringan tegangan tinggi milik Kalla Group.

Inilah tantangan PLN dan Poso Energy dalam membangun sinergi menggairahkan ekonomi Sulawesi Tengah lewat ketersediaan energi murah dan ramah lingkungan.

Bank Indonesia dalam laporan tiga bulanan menyebutkan sektor listrik dan air bersih Sulteng pada triwulan I/2013 tumbuh sebesar 8,31% (year on year) atau 2,80% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat serta cukup tingginya pertumbuhan investasi pada 3 bulan pertama tahun ini menjadi faktor utama pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih.

Salah satu indikator yang mendukung hal tersebut adalah konsumsi listrik masyarakat di Kota Palu pada triwulan I/2013 yang tumbuh sebesar 10,42% (yoy), atau naik 2,94% (qtq).

Selain itu, mulai bisa dimanfaatkannya output listrik di PLTA Sulewana II (PLTA Poso) yang berdaya 3 x 65 MW juga turut berkontribusi pada peningkatan kinerja sektor listrik, gas, dan air bersih.

Tingkat elektrifikasi di Sulteng saat ini mencapai 66% dengan jumlah pelanggan 450.000. “Kami targetkan tingkat elektrifikasi tahun ini naik menjadi 70% dengan pertambahan pelanggan sebanyak 50.000,” kata Manajer PLN Area Palu Suroso, Kamis (30/5/2013).

Listrik ikut menopang pertumbuhan Sulteng yang mencapai 10,57% (yoy) pada triwulan I/2013. Sekalipun sedikit melemah dari triwulan sebelumnya, tren tahunan menunjukkan gunung-gunung di Sulteng bukan halangan berarti dalam aktivitas ekonomi. ([email protected])

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper