BISNIS.COM, JAKART—Berikut headline media cetak pada hari ini, Kamis (30/5/2013). Beberapa media menyoroti nilai tukar rupiah, royalti batu bara serta branchless banking.
Kesepakatan pemerintah dan DPR soal asumsi nilai tukar Rp9.600, rencana penaikan royalti batu bara serta pesimisme terhadap branchless banking menjadi sorotan utama media cetak hari ini.
Nilai Tukar Jadi Jangkar
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama setahun rata-rata Rp9.600. Nilai tukar Rp9.600 diharapkan dapat menjadi jangkar untuk mengendalikan pergerakan nilai tukar. (KOMPAS)
Royalti Batu Bara Akan dinaikkan
Beban pengusaha batu bara bakal bertambah. Pemerintah berencana menaikkan royalti bagi para pemegang izin usaha penambangan batu bara sebesar 10% dari harga jual batu bara. Pengecualian diberikan kepada pengusaha pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B). (KONTAN)
Branchless Banking Terancam Gagal
Meski Bank Indonesia belum lama meluncurkan program proyek Branchless Banking (cabang bank non-fisik), tetapi sejumlah kalangan sudah menyatakan rasa pesimisnya terhadap kesuksesan program tersebut. (NERACA)
Selaraskan Pendidikan dan Industri
Kalangan pengusaha dan ekonom mendesak pemerintah merumuskan roadmap pengembangan sumber daya manusia dan membuat pemetaan yang jelas. Sistem pendidikan dan arah industrialisasi harus selaras, sehingga terwujud konsep link and match. (INVESTOR DAILY)
IPO Saratoga Akan Tarik Perhatian Investor
Penawaran umum perdana (IPO) saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk diprediksi menarik perhatian pelaku pasar. Hoesen, Direktur Penilaian Perushaan PT Bursa Efek Indonesia, mengatakan nilai emisi IPO Saratoga Investama Sedaya yang relatif besar, akan menjadi perhatian pelaku pasar. (INDONESIA FINANCE TODAY)