Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HEADLINE KORAN: Pajak Anjlok, Iklan Rokok Dilarang

BISNIS.COM, JAKARTA—Isu utama media cetak hari ini sangat beragam mulai dari penerimaan pajak yang anjlok hingga pelarangan iklan rokok. Isu kemiskinan dan rendahanya investasi tambang juga menjadi sorotan selain persoalan perlakuan Bank “Indonesia

BISNIS.COM, JAKARTA—Isu utama media cetak hari ini sangat beragam mulai dari penerimaan pajak yang anjlok hingga pelarangan iklan rokok. Isu kemiskinan dan rendahanya investasi tambang juga menjadi sorotan selain persoalan perlakuan Bank “Indonesia terhadap bank syariah pada edisi media cetak hari ini, Jumat (31/5/2013).

“Penerimaan Pajak Anjlok”: Target penerimaan pajak dan bea cukai anjlok Rp54 triliun. Koreksi turun ini dipahami sebagai dampak pelambatan ekonomi global. Meski demikian, Dewan Perwakilan Rakyat meminta pemerintah untuk melakukan usaha ekstra agar penurunan tidak sebesar itu (KOMPAS).

“Iklan Rokok Dilarang Tayang di Televisi”: Kabar tak mengenakkan bagi industri televisi nasional. Tak lama lagi, semua jenis iklan dan tayangan televisi yang disponsori industri rokok dilarang mengudara di seluruh republik ini (KONTAN).

“BI “Anaktirikan” Perbankan Syariah”: Meski bergelar sebagai negeri dengan umat Muslim terbesar di dunia, kinerja perbankan syariah di Indonesia belum sekinclong yang diharapkan. Bahkan, Bank Indonesia, menilai bahwa perbankan syariah tidak efisien bila dibandingkan dengan perbankan konvensional. Maka tak heran mereka pun kalah bersaing dengan perbankan dari Malaysia atau Singapura. BI pun berdalih tidak melanjutkan revisi cetak biru perbankan syariah karena tengah bersiap-siap mengalihkan pengawasan perbankan ke Otoritas Jasa Keuangan (NERACA).

“Kemiskinan Tetap Isu Utama”: Agenda pembangunan pasca-Millenium Development Goals (MDGs) 2015 masih menempatkan upaya penurunan kemiskinan sebagai isu utama. Indonesia dalam 12,5 tahun MDGs sudah mencatat kemajuan berarti dan akan terus mencatat kemajuan pada masa mendatang (INVESTOR DAILY)

“Investasi Tambang Masih Rendah”: Tren investasi untuk eksplorasi tambang baru (green field) di sektor mineral dan batu bara diperkirakan masih rendah dalam beberapa tahun mendatang dibandingkan investasi tambang  existing. (INDONESIA FINANCE TODAY).   

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper