BISNIS.COM, BOGOR--Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB bekerja sama dengan Islamic Research and Training Institute, Badan Amil Zakat Nasional, dan Indonesia Asociation of Islamic Economic menyelenggarakan workshop internasional bertema Zakat, Wakaf dan Mikofinance Islami: Memperkuat Sektor Keuangan Sosial Islami.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Manajemen ke-12 sekaligus Dies IPB ke-50, demikian tulis siaran pers IPB, Selasa (7/5/2013).
Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Dr. Yusman Syaukat dalam sambutannya menyampaikan pertumbuhan ekonomi di bawah lembaga keuangan syariah sudah mulai berkembang pesat di Indonesia.
“Namun keberpihakan terhadap usaha pertanian masih dinilai masih rendah, sehingga dampaknya petani Indonesia masih tetap miskin. Salah satu survei menyebutkan kreditor di bidang pertanian baru sekitar 5%,” kata Yusman.
Dia berharap dengan saling bersinerginya lembaga keuangan Islam mikro, zakat dan wakaf dapat memberikan harapan keberuntungan baru bagi penduduk miskin juga untuk usaha di bidang pertanian di pelosok desa.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan IPB, Prof. Dr. Hermanto Siregar dalam sambutannya menyampaikan pembahasan internasional terkait zakat, wakaf dan lembaga keuangan mikro ini akan menjadikan sinergi yang kuat untuk peningkatan ekonomi umat Islam juga masalah kemiskinan.
Terkait dengan hal ini, tuturnya, IPB sudah berperan aktif, terbukti dari berdirinya Program Studi Ilmu Ekonomi Syariah di IPB dan banyaknya tokoh-tokoh yang peduli di bidang ini berasal dari IPB.
Seminar internasional itu diharapkan memberikan kontribusi pemikiran untuk memajukan perekonomian melalui zakat, infak dan lembaga keuangan Mikro.
Hadir sebagai narasumber Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Prof.Dr. Didin Hafiddudin dan M Obaidullah (Econom Senior IDB Jeddah) dan Direktur Jenderal Haji dan Umroh Anggito Abimanyu. Acara juga diikuti oleh peserta lambaga amil zakat dari berbagai negara di antaranya dari Bangladesh, Brunei Darussalam, Malaysia, India dan Singapura.