BISNIS.COM, JAKARTA-- Pemerintah Indonesia menyampaikan protes keras dan keberatan yang mendalam terhadap pembukaan Kantor Free West Papua di kota Oxford, Inggris, sementara pemerintah negara kerajaan itu menegaskan aksi tersebut tak pengaruhi sikap terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Atas instruksi kami, Dubes RI di London telah menyampaikan posisi Pemerintah tersebut kepada Pemerintah Inggris," kata Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (5/5).
Hal yang sama, kata Menlu Marty, juga akan dilakukan kepada Kedubes Inggris di Jakarta.
Menlu menilai pembukaan kantor tersebut jelas tidak sesuai dan bertolak belakang dengan hubungan bersahabat yang selama ini terjalin di antara kedua negara dan bahkan posisi pemerintah Inggris sendiri yang selama ini mendukung integritas wilayah NKRI termasuk di dalamnya Papua dan Papua Barat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
Selain itu, tambahnya, tindakan tersebut juga bertolak belakang dengan pandangan masyarakat internasional yang secara tegas mendukung NKRI.
"Perkembangan dimaksud sebenarnya lebih mencerminkan keputusasaan pihak separatis menghadapi kenyataan dimaksud," tegas Marty.
Sementara itu, Pemerintah Inggris, melalui Kedubesnya di Jakarta telah menyampaikan tanggapan terhadap perkembangan dimaksud yang intinya menegaskan kembali sikapnya yang tidak mendukung kemerdekaan Provinsi Papua dan Papua Barat.
Selanjutnya Pemerintah Inggris menegaskan pula bahwa keputusan Dewan Kota Oxford tidak mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Inggris dan memandang bahwa keputusan untuk membuka kantor dimaksud sepenuhnya adalah keputusan Dewan kota Oxford. (Antara)
KANTOR FREE WEST PAPUA: Tak Pengaruhi Sikap Inggris atas NKRI
BISNIS.COM, JAKARTA-- Pemerintah Indonesia menyampaikan protes keras dan keberatan yang mendalam terhadap pembukaan Kantor Free West Papua di kota Oxford, Inggris, sementara pemerintah negara kerajaan itu menegaskan aksi tersebut tak pengaruhi sikap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
50 menit yang lalu
Batal ke Malaysia, Anwar Ibrahim Sebut Prabowo Demam
1 jam yang lalu