BISNIS.COM, JAKARTA—Kondisi bursa saham di Indonesia yang bergairah meski ada aksi unjuk rasa memperingati May Day menjadi pilihan sejumlah media cetak sebagai fokus pemberitaannya pada hari ini, Kamis (2/5/2013).
Rekor tertinggi
Bursa saham Indonesia tetap bergairah ditengah aksi unjuk rasa besar-besaran pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), bahkan Indeks Harga Saham Gabungan kembali mencetak rekor tertinggi baru pada level 5.060,9.
Kenaikan harga saham ikut mendorong nilai kapitalisasi paasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendekati Rp5.000 triliun. (Investor Daily).
BBM bersubsidi
Pemerintah menilai kehilangan momentum kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Sebab, harga barang memasuki tren naik alias inflasi pada bulan-bulan mendatang.(Kontan).
Menaikkan harga
Tidak tegasnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) membuka kesempatan para spekulan untuk menaikkan harga.
Akibatnya, harga komoditas barang pertanian dan pabrikan bergerak naik.(Neraca).
Kapitalisasi terbesar
Kalangan analis menilai 9 dari 10 saham dengan kapitalisasi terbesar yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia tergolong likuid.
Mayoritas saham berkapitalisasi besar banyak ditransaksikan investor karena jumlah saham yang beredar di publik (floating share) cukup besar menjadi penopang kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Indonesia Finance Today).
Transaksi perdagangan
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan dalam Triwulan I/2013, transaksi perdagangan defisit.
Jika pada periode Januari-Maret 2012, transaksi perdagangan surplus US$2,7699 miliar, pada periode Januari-Maret 2013, justru defisit US$67,5 juta.(Kompas)