BISNIS.COM, BANDA ACEH--Kenaikan harga buah-buahan dan sayuran telah memicu terjadinya inflasi di Provinsi Aceh mencapai 0,19% pada April 2013.
"Inflasi sebesar 0,29% di Kota Banda Aceh dan 0,09% di Lhokseumawe pada April, sehingga secara agregat terjadi inflasi 0,19% provinsi ini," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto di Banda Aceh, Rabu (1/5/2013).
Sejumlah komoditas memberikan andil terjadinya inflasi pada April 2013, seperti buah apel sebesar 0,2335%, tomat 0,1545%, jeruk 0,0866%, dan cabe merah 0,0687%.
Selanjutnya penyumbang inflasi dari daging ayam, bawang merah, tomat, anggur, daging sapi dan mobil.
Dijelaskan, inflasi secara umum disebabkan kenaikan harga pada kelompok bahan makanan yakni sebesar 1,51% diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,09%.
Kemudian kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga inflasi 0,08%, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,03%.
Selanjutnya kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi 0,02%. Namun untuk kelompok sandang terjadi deflasi 1,68% dan kesehatan 0,06%, kata Hermanto.
Dibagian lain, ia menjelaskan beberapa komoditas mengalami penurunan harga antara lain emas perhiasan, ikan tongkol, beras, telpon seluler, daging ayam kampung, cabe rawit, buah semangka, bawang putih, cabe hijau dan telur ayam ras.
Hermanto juga menjelaskan jika dilihat dari 16 kota di Sumatera maka 13 kota diantaranya mengalami inflasi dan tiga kota deflasi berdasarkan harga yang pantau dan dihitung IHK-nya.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang Sidempuan yakni 0,81% dan terendah di Kota Palembang sebesar 0,04%. Sedangkan deflasi tertinggi di Bandar Lampung sebesar 0,48%.