BISNIS.COM, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan buruh untuk tidak anarkis dalam demo yang akan mereka gelar pada Hari Buruh Sedunia (May Day) pada 1 Mei 2013.
Hal itu dikemukakan SBY kepada para perwakilan buruh ketika menerima mereka di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4).
Menurut SBY, sikap anarkis hanya akan menimbulkan kerugian, alih-alih bermanfaat. Bahkan pesan yang ingin diutarakan berpeluang tidak sampai.
"Saya memantau dinamika teman-teman di perburuhan termasuk unjuk rasa. Tapi saya kira semua sepakat unjuk rasa buruh itu tertib, tidak merusak. Boleh ada ekspresi, kritik, tetapi tertib agar pesannya sampai," katanya.
Pemerintah, lanjutnya, membuka ruang terhadap peluang untuk melakukan negosiasi dan melakukan tukar pikiran untuk mencari solusi teraik atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi buruh.
"Dengan pikiran dasar itu, semua persoalan apakah BPJS, outsourcing, upah, keamanan, pasti ada jalan keluar yang baik," ujarya.
SBY menuturkan sudah sejak 7 tahun terakhir, setiap tanggal 1 Mei presiden menggelar dialog dengan pimpinan konfederasi. Selain itu, ujarnya, pada tanggal yang sama presiden juga melakukan kunjungan ke industri-industri tertentu.
"Insya Allah pada 1 Mei ini, saya akan berkunjung ke Surabaya untuk bertemu teman-teman di sana dan juga untuk suarakan semangat untuk membuat pekerja Indonesia semakin sejahtera," katanya.
Dalam pertemuan itu, SBY mengemukakan bahwa peningkatan upah harus disesuaikan dengan kemampuan negara.
"Oleh karena itu, supaya industri tak jalan di tempat, semua harus berkontribusi. Pemerintah beri bantuan kebijakan dan iklim, perusahaan bekerja dengan baik sehingga mereka juga tumbuh dan bisa memberi kesejahteraan," katanya.
Dalam pertemuan dengan perwakilan serikat buruh, SBY didampingi oleh Wapres Boediono, Seskab Dipo Alam, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menperin M.S. Hidayat, Menko bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menko bidang Kesra Agung Laksono, dan Menko bidang Polhukam Djoko Suyanto. (if)