BISNIS.COM, JAKARTA—Curah hujan berintensitas tinggi akan terjadi di wilayah Indonesia sampai dengan pertengahan Mei mendatang.
Untuk itu, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, masyarakat harus waspada, karena hujan dapat disertai dengan tanah longsor.
“Adanya anomali suhu muka air laut yang menghangat di perairan Indonesia menyebabkan pasokan uap air melimpah, sehingga curah hujan tinggi terjadi di berbagai wilayah,” ujarnya dalam situs BNPB seperti dikutip pada Kamis (25/4).
Dia menjelaskan ancaman bencana hidrometerologi yaitu bencana terkait dengan cuaca, seperti banjir, longsor, puting beliung, gelombang pasang dan kekeringan akan makin meningkat.
Menurut Sutopo, perubahan iklim global nyata berpengaruh berubahnya watak hujan dan cuaca, demikian juga kerentanan di masyarakat juga makin meningkat.
Bahkan, lanjutnya, jutaan penduduk Indonesia bertempat tinggal di daerah-daerah rawan tinggi dari bencana hidrometeorologi.
“Ada 124 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di daerah bahaya sedang hingga tinggi dari longsor,” ungkapnya.
Selain itu, Sutopo menambahkan ada 61 juta jiwa penduduk hidup di daerah bahaya sedang hingga tinggi dari banjir.
Dia menilai bencana bukan hanya sebuah fenomena alam dan tidak dapat direduksi ke sekedar soal alam itu sendiri, kesiapan teknologi, atau hal teknis lainnya.
Namun, bencana memiliki dampak sosial yang kompleks dan mengganggu tatanan sosial yang normal, sehingga penanggulangan bencana harus menjadi prioritas pembangunan di semua sektor. (msb)