Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KARTEL BAWANG PUTIH: KPPU Akan Minta Keterangan Mentan

BISNIS.COM, JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU, Senin (22/4/2013) akan meminta keterangan Menteri Pertanian Suswono  terkait penyelidikan dugaan kartel bawang putih.

BISNIS.COM, JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU, Senin (22/4/2013) akan meminta keterangan Menteri Pertanian Suswono  terkait penyelidikan dugaan kartel bawang putih.

"Pertemuan ini bersifat tertutup dan diperkirakan berlangsung 1,5 jam," kata Ahmad Junaidi, Kepala Biro Humas dan Hukum KPPU dalam surat eletronik yang diterima Bisnis, Jumat (19/4/2013).

Pertemuan dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB di Gedung KPPU-RI, Jl Juanda No. 36 Jakarta Pusat.

Pemanggilan Suswono itu berkaitan dengan kelanjutan penyelidikan Komisi atas dugaan adanya permainan kartel atau pengaturan harga bawang putih di pasar.

Sejalan dengan pemanggilan Mentan ini maka penyeledikan KPPU hampir berakhir. Hal itu sesuai dengan keterangan komisoner KPPU Syarkawi Rauf pada 8 April lalu.

Syarkawi mengatakan penyelidikan kartel bawang putih untuk sisi pelaku usaha penyelidikan sudah selesai, tinggal pendalaman jika diperlukan. Sementara dari sisi regulator, komisi akan memanggil Menteri Perdagangan Gita Wiryawan dan Menteri Pertanian Suswono.

"Indikasi adanya kartel bawang putih sangat kuat. Ada tindakan menahan pasokan yang kami temukan," kata Syarkawi, 8 April.

KPPU melihat adanya persoalan pada peraturan yang ada, dalam hal ini Peraturan Kementerian Pertanian No. 60 tahun 2013 soal Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH).

Dari 114 perusahaan importir bawang yang memiliki RIPH, hanya 12 perusahaan yang mengendalikan pasokan.

Dari sisi Kementrian Perdagaagan ada persyaratan Surat Persetujuan Impor (SPI) bagi importir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper