Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR BENGAWAN SOLO Tewaskan 11 Tewas Orang & 2.830 Rumah Terendam

BISNIS.COM, JAKARTA — Banjir akibat meluapnya Bengawan Solo di wilayah Jateng dan Jatim mengakibatkan 11 warga tewas, 22.830 ruah terendam serta kerugian yang besar.

BISNIS.COM, JAKARTA — Banjir akibat meluapnya Bengawan Solo di wilayah Jateng dan Jatim mengakibatkan 11 warga tewas, 22.830 ruah terendam serta kerugian yang besar.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, banjir terjadi sejak Minggu (7/4/2013) hingga hari ini masih menggenangi beberapa wilayah di bagian hilir Bangawan Solo.

“Banjir menggenangi daerah yang dilalui Bengawan Solo, yaitu Kabupaten Blora, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik yang mencakup lebih dari 40 kecamatan dan ratusan desa,” katanya Jumat (12/4/2013).

Data sementara yng masuk BNPB tercatat 11 orang meninggal, 22.830 rumah terendam, 7.450 hektar sawah terendan dan infrastruktur lainnya. Kerusakan dan kerugian masih dihitung.

Menurut dia korban meninggal terdiri dari 5 orang di Ngawi, 4 orang di Bojonegoro, 1 orang di Tuban, dan 1 orang di Gresik. Sebagian besar korban meninggal terseret arus laut.

Banjir terparah terjadi di Kab. Bojonegoro, Prov Jatim yang menyebabkan 4 meninggal, 11.942 rumah terendam, 11 TK, 29 SD, 6 masjid, 74 mushola, 120.940 jalan terendam banjir, 3.820 hektare sawah terendam, 1.499 kambing dan dan 2.523 sapi diungsikan.

Dia menjelaskan penyebab utama banjir adalah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama di Derah Aliran Sungai Bengawan Solo.

Sutopo menyebutkan meskipun sudah musim transisi menuju kemarau. Namun adanya anomali suhu muka air laut Indonesia di atas normal yaitu 0,7-1,3 derajat Celsius.

Ditambah dengan adanya siklon tropis Victoria dan osilasi Madden-Julian maksimum sejak minggu lalu, pasokan uap air di atmosfer melimpah sehingga wilayah Indonesia terjadi hujan lebat.

Siklon tropis Victoria sudah menjauh Indonesia dan tidak akan memberikan dampak cuaca lagi.

Selain itu, lanjut Sutopo, Bengawan Solo termasuk DAS kritis akibat kerusakan DAS. Penduduk di DAS B Solo terus bertambah dan tinggal di daerah rawan banjir. Pada 1980 ada 13,5 juta jiwa, pada 1990 menjadi 14,7 juta jiwa, dan pada 2005 ada 17,5 juta jiwa.

Tutupan hutan hanya 13,6% dari luas DAS. Erosi tanah mencapai 3,14 mm/tahun yang melebihi erosi yang ditoleransikan. Kondisi ini mendukung banjir setiap tahun di Bengawan Solo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper