Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS SURIAH: Pemerintah Suriah Tolak Tim Penyelidik Senjata Kimia PBB

BISNIS.COM,DAMASKUS-Suriah menolak kedatangan tim penyelidik senjata kimia yang diajukan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon untuk melakukan penelusuran dugaan penggunaan senjata kimia dalam konflik negara tersebut."Ban telah

BISNIS.COM,DAMASKUS-Suriah menolak kedatangan tim penyelidik senjata kimia yang diajukan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon untuk melakukan penelusuran dugaan penggunaan senjata kimia dalam konflik negara tersebut.

"Ban telah mengusulkan ada misi tambahan yang memungkinkan persebaran ke seluruh wilayah di Suriah, bertolak belakang dengan permintaan Suriah kepada PBB," kata salah seorang pejabat kementerian luar negeri Suriah, sebagaimana disiarkan oleh kantor berita negara Suriah SANA.

"Suriah tidak bisa membiarkan manuver semacam itu dilakukan oleh Sekjen PBB, mengingat hal serupa juga memiliki peranan penting di Irak yang membukakan jalan bagi invasi oleh AS terhadap negara tersebut pada 2003," ujar dia menambahkan.

Pihak kementerian luar negeri Suriah juga "menyesalkan" Ban "tunduk pada tekanan sejumlah negara yang diketahui mendukung terjadinya pertumpahan darah" di Suriah, ujarnya, mengacu pada sejumlah pendukung pasukan oposisi pemeberontak yang sudah berusia dua tahun di negara tersebut.

Ia juga menyatakan Suriah secara spesifik telah meminta kedatangan tim teknik yang netral dan jujur ke desa Khan al-Assal di bagian utara Provinsi Aleppo.

Sebelumnya pada Senin (8/4/2013) Ban terlebih dahulu menyatakan tim penyelidik PBB sudah berada di Siprus dan siap diterjunkan ke Suriah untuk menelusuri dugaan penggunaan senjata kimia dalam konflik negara tersebut.

"Saya dapat mengumumkan hari ini bahwa sebuah tim berpengalaman saat ini berada di Siprus, satu titik lagi dari panggung," kata Ban di Denhaag, sebelum tim bermisi tersebut bertolak ke Suriah. (antara/afp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Others
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper