Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI BALI: Kerajinan Perak & Kayu Topang Ekspor Naik 12,94%

BISNIS.COM, DENPASAR--Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali mencatat kenaikan 12,94% untuk berbagai produk kerajinan dan industri di pulau ini.

BISNIS.COM, DENPASAR--Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali mencatat kenaikan 12,94% untuk berbagai produk kerajinan dan industri di pulau ini.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Bali I Made Suastika mengatakan ekspor berbagai produk kerajinan dan industri di Bali mengalami peningkatan.

"Selama periode Januari 2013, berdasarkan data Disperindag menunjukkan peningkatan ekspor yang dialami produk kerajinan dan industri Bali sebesar 12,94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 lalu," ujarnya Senin (8/4/2013).

Menurutnya, tujuan ekspor paling banyak adalah ke negara Amerika Serikat, Jepang dan Australia. Nilai ekspor selama Januari 2013 sebesar US$39,36 juta sedangkan tahun lalu sebesar US$34,76 juta.

"Ketiga negara tujuan ekspor tersebut merupakan tujuan pengiriman ekspor tertinggi dari 10 besar negara tujuan dari Bali. Bahkan, tujuan ekspor ke Amerika Serikat telah mencapai 23% dari seluruh produk komoditas ekspor ke luar negeri dari Bali.

Suastika memaparkan komoditas ekspor yang masih diminati negara-negara tujuan tersebut antara lain kerajinan perak dan kayu. Ia melanjutkan dalam bidang industri, komoditas ekspor berupa ikan kaleng, tekstil, dan komponen rumah jadi.

"Diharapkan kondisi ekspor tahun ini terus mengalami peningkatan sebab selama kurun waktu dari 2008 hingga 2012 lalu, ekspor Bali melemah dan penurunannya mencapai rata-rata sebesar 3,32% per tahunnya,” paparnya.

Ia mengatakan penyebab terjadinya penurunan ekspor selama kurun waktu tersebut masih dipengaruhi kondisi perekonomian secara ekonomi global khususnya Eropa dan sangat mempengaruhi volume ekspor dari Bali.

"Hingga saat ini negara di kawasan Uni Eropa perekonomiannya masih belum stabil. Akibatnya, permintaan terhadap produk dari Bali mengalami penurunan,” tandasnya.(k50/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Steffi Purba
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper