BISNIS.COM, JAKARTA. Apa yang akan didapat kreditur seandainya PT Berlian Laju Tanker pailit? Pertanyaan ini rupanya sudah dijawab sendiri oleh emiten transportasi itu.
Dalam rencana perdamaian yang dibuat pada 5 Maret 2013 dan voting 8 Maret termuat analisis perusahaan seandainya skenario likuidasi terjadi.
Aset utama BLT adalah sejumlah kapal yang harus dijual seandainya pengadilan menjatuhkan status pailit.
"Apabila hal ini terjadi maka hasil penjualan aset tersebut kemungkinan besar nilainya akan jauh berkurang untuk dibayarkan kepada kreditur separatis dahulu dan kecil kemungkinan dapat dibayarkan untuk kreditur konkuren," kata perusahaan yang Bisnis kutip dari rencana perdamaian.
Harga pasar semua kapal BLT adalah US$568,1 juta. Dengan pemotongan harga akibat penjualan terpaksa sebesar 35% sehingga angka penjualannya US$369,3 juta.
Setelah dikurangi biaya penjualan 25% maka hasil yang dapat diserahkan kepada kreditur separatis (dengan jaminan) adalah US$274,9 juta.
Angka itu jauh dari utang pokok kreditur separatis sejumlah US$678,1 juta. Artinya, yang akan diterima kreditur separatis seandainya debitur pailit hanya 40% dari nilai piutang mereka.
Bagaimana dengan kreditur konkuren yang nilai tagihannya lebih dari Rp8 triliun? Mereka akan mendapat Rp0 sebab pembayaran kepada kreditur konkuren dilakukan setelah selesainya pembayaran kepada kreditur separatis.
BLT jatuh ke jebakan restrukturisasi akibat tak bisa membayar utang sesuai waktu yang dijanjikan kepada PT Bank Mandiri Tbk.
Pada 3 Juli 2012 Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan Bank Mandiri untuk menyatakan BLTA dalam PKPU sementara. Masa PKPU telah diperpanjang beberapa kali, jatah 270 hari hampir habis.
BLT juga melakukan restrukturisasi armada sehinggaakan mengubah komposisi kapal perseroan menjadi 47 yang terdiri atas 34 kapal milik dan 13 kapal sewa. Selain itu, akan terjadi perubahan dari manajer kapal internal, GBLT Shipmanagement Pte Ltd., ke Gold Bridge dan pihak ketiga.
Pailit dapat dihindari BLT seandainya dapat membujuk Bank Mandiri untuk menerima rencana perdamaian dan voting kedua pada 14 Maret mendatang memenuhi syarat diterimanya composition plan sebagaimana Pasal 281 UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU.
Kini mereka berada di ujung tanduk dan pemegang kartu truf itu adalah Bank Mandiri, boleh juga menyertakan PT Bank Mizuho Indonesia.
