BISNIS.COM, MEDAN--Kalangan kontraktor dan pengusaha yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi di Sumatera Utara merasa kurang diberdayakan, akibat jarang diberi kesempatan dalam menangani proyek-proyek besar.
"Padahal, penggunaan jasa kontrak lokal memiliki manfaat ganda," kata anggota Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Sumut, Rikardo B Manurung, di Medan seperti dikutip Antara, Sabtu (9/3/2013).
Dia mengharapkan Pemprov Sumut dan BUMN yang ada di provinsi dapat memahami jika pembangunan infrastruktur bukan sekadar membangun fisik tetapi memiliki fungsi pemberdayaan ekonomi daerah.
Dengan melibatkan potensi yang ada di sekitar lokasi pembiayaan, menurutnya, hal tersebut akan memberikan manfaat lain berupa meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat.
Selain itu, sambungnya, masyarakat yang bergerak dalam jasa konstruksi di daerah itu juga akan terbina dan mampu membuka lapangan kerja baru.
Dia mencontohkan dengan kebijakan pemerintah AS mengalami keterpurukan ekonomi dan banyaknya pengangguran dengan mengeluarkan anggaran besar untuk pembangunan infrastruktur. Dengan anggaran pembangunan tersebut, hampir seluruh elemen masyarakat di AS yang belum memiliki pekerjaan mengambil peran untuk membangun infrastruktur. Dengan pekerjaan itu, sambungnya, masyarakat di AS tidak lagi mengalami kesulitan ekonomi karena memiliki pekerjaan.
"Jadi, bukan sekadar membangun, tetapi melibatkan potensi warga sekitar," tegasnya.
Selain itu, tambahnya, pemberdayaan pengusaha lokal juga akan memberikan manfaat lain berupa pajak yang akan menjadi pendapatan daerah.
Pemanfaatan kontraktor lokal juga akan menghemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk mendatangkan pekerja dan peralatan kerja ke lokasi pembangunan. "Untuk apa lagi dimobilisasi dari luar, peralatan sudah di tempat," katanya.
