JAKARTA—Ada sekitar 4 orang tenggelam di aliran Kanal Sei Batanghari pada Minggu (24/2) sekitar pukul 17.10 WIB saat bermain dan berenang di genangan banjir di Desa Niaso, Kecamatan Sebapo, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
“Keempat korban mandi bersama 7 orang temannya di tempat yang diberi larangan untuk mandi, sehingga terperosok ke dalam kanal tersebut,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (25/2).
Menurut dia, dari 4 korban yang tenggelam, ada 3 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dan 1 orang masih belum ditemukan.
Ketiga korban yang meninggal adalah: Ryan (20 tahun, laki-laki) warga Kota Jambi, jenazahnya langsung dievakuasi ke RS Dokter Bratanata Jambi, lalu Zilan Zalila Putra (18 tahun, laki-laki), dievakuasi ke RS Bhayangkara dalam kondisi meninggal dunia.
Selain itu, Wildan (18 tahun, laki-laki), ditemukan dalam kondisi meninggal, sedangkan Roby (18 tahun, laki-laki) sampai saat ini belum ditemukan.
Saat ini, jenazah ketiga korban yang ditemukan dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan dan 1 orang korban yang belum ditemukan masih terus dicari oleh tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas (Badan SAR Nasional), TNI/Polri, dan masyarakat.
Sebelumnya di tempat yang sama, pada Sabtu (16/2) sekitar pukul 13.00 WIB terjadi banjir yang juga menyebabkan 2 orang meninggal dunia, yakni Nanang (14 tahun, laki-laki) dan Julian (14 tahun, laki-laki) akibat terseret arus saat mandi bersama temannya di Kanal Desa Niaso yang airnya cukup deras dari luapan Sei Batanghari.
Sejak Kamis (14/2) skeitar pukul 16.00 WIB, banjir di Provinsi Jambi terjadi hingga menggenangi 1.074 unit rumah di Kota Jambi dan 5.438 unit rumah di Kabupaten Muaro Jambi. (*)