Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Militer Rusia Rancang Pertahanan Antimeteor

MOSKOW - Angkatan Pertahanan Udara Rusia akan mengembangkan serangkaian tindakan yang bertujuan melindungi tanah Rusia dari jatuhan meteorit dan benda ruang angkasa lainnya yang berbahaya, kata Komandan Distrik Penerbangan Militer Barat Mayjen Igor Makushev,

MOSKOW - Angkatan Pertahanan Udara Rusia akan mengembangkan serangkaian tindakan yang bertujuan melindungi tanah Rusia dari jatuhan meteorit dan benda ruang angkasa lainnya yang berbahaya, kata Komandan Distrik Penerbangan Militer Barat Mayjen Igor Makushev, Rabu (20/2).

"Angkatan Pertahanan Utara telah diperintahkan untuk menangani masalah ini dan tampil dengan rencana untuk melindungi Rusia dari para wisatawan ruang angkasa," kata Makushev.

Pengumuman ini muncul beberapa hari setelah meteorit memasuki atmosfer bumi yang terdeteksi oleh sarana pemantau ruang angkasa dan menghantam wilayah Ural, Rusia, pada Jumat.

Jatuhan meteor tersebut menimbulkan ledakan besar yang meniup ribuan jendela dan merusak banyak bangunan di sekitar kota Chelyabinsk, serta melukai 1.200 orang di daerah tersebut.

Menurut Departemen Kesehatan, 52 orang dirawat di rumah sakit.

NASA memperkirakan meteorit itu kira-kira berdiameter 50 kaki (15 meter) ketika memasuki atmosfer bumi, melesat lebih cepat dari kecepatan suara, dan meledak menjadi bola api lebih cerah daripada matahari.

"Tidak ada sistem yang ada, baik Rusia maupun Amerika, yang mendeteksi benda antariksa ini sampai memasuki atmosfer," kata Direktur Institut Astronomi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Boris Shustov, Rabu.

Ilmuwan itu mengatakan tidak mungkin untuk menemukan meteorit, seperti itu datang dari arah Matahari, sedangkan radar yang ditetapkan untuk mendeteksi benda terbang dalam rentang kecepatan yang telah ditentukan.

Shustov mengatakan para ilmuwan Rusia memperkirakan energi yang dilepaskan pada saat ledakan setara kurang dari 500 kiloton.

Dia juga mengatakan para astronom telah menemukan dan katalog hanya dua persen dari benda angkasa yang berpotensi berbahaya dengan ukuran sekitar 50 meter, yang mampu menyebabkan bencana lebih buruk daripada Bencana Tunguska.

"Ini adalah tanda ketidaktahuan kita, karena kita harus mampu memantau sekitar setidaknya 90 persen jika tidak semua benda yang ada," kata Shustov dikutip RIA Novosti. (Antara/fsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper