Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTO Apresiasi Jepang Hindari Proteksionisme

JENEWA - Jepang mendapat pujian dari sesama negara-negara Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Kamis (21/2), karena tidak memilih proteksionisme ekonomi di tengah krisis keuangan global dan pasca bencana gempa bumi, tsunami serta bencana nuklir Fukushima

JENEWA - Jepang mendapat pujian dari sesama negara-negara Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Kamis (21/2), karena tidak memilih proteksionisme ekonomi di tengah krisis keuangan global dan pasca bencana gempa bumi, tsunami serta bencana nuklir Fukushima pada 2011.

"Para anggota memuji Jepang untuk menghindari proteksionisme," Duta Besar Perdagangan Pakistan Shahid Bashir mengatakan ketika menyimpulkan tinjauan 158-negara WTO atas kebijakan-kebijakan Tokyo.

Organisasi Perdagangan Dunia itu memantau pelaksanaan atas aturan perdagangan global yang didirikan oleh negara-negara anggotanya, yang disampaikan pada tinjauan rutin.

Sesi tinjauan pada Jepang dipimpin oleh Bashir.

"Para anggota berharap pemulihan ekonomi Jepang berlangsung cepat, yang akan memungkinkannya untuk sekali lagi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di dunia," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Banyak yang mengatakan bahwa Jepang masih merupakan perekonomian terbesar ketiga di dunia dan dengan demikian memainkan peran penting bagi semua anggota WTO," tambahnya.

Namun demikian, tinjauan itu mengkhawatirkan kebijakan perdagangan Jepang pada sektor-sektor tertentu.

Pihaknya menyoroti sektor pertanian, perikanan dan jasa, di mana pemain asing menghadapi rintangan ketika mereka mencoba untuk mengakses pasar negara itu.

"Kebijakan makro ekonomi yang dikejar, khususnya oleh pemerintah baru, dapat membantu Jepang pulih dari krisis ekonomi baru-baru ini, tetapi mereka harus disertai dengan pencapaian reformasi struktural secara luas," kata Bashir.

"Liberalisasi perdagangan dapat memainkan peran penting dalam reformasi ini, untuk merangsang persaingan dan meningkatkan produktivitas, terutama di bidang pertanian dan jasa," ia menambahkan dikutip AFP.  (Antara/fsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper