Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SWASTA ASING Pesan Dua Kapal Tunda ke PT Mariana Bahagia

JAKARTA -- PT Mariana Bahagia, perusahaan galangan kapal dalam negeri tahun ini mendapat pesanan sebuah kapal anchor handling tug and supply (AHTS) dan jenis hubber tug swasta asing.

JAKARTA -- PT Mariana Bahagia, perusahaan galangan kapal dalam negeri tahun ini mendapat pesanan sebuah kapal anchor handling tug and supply (AHTS) dan jenis hubber tug swasta asing.

 

Direktur Utama Mariana Bahagia Johnson W Sutjipto mengatakan saat ini pihaknya tengah menyelesaikan proses negosiasi kontrak pembangunan. Dharapkan prosesnya rampung sebelum April mendatang sehingga bisa segera mengerjakan pesanan dua kapal tersebut pada tahun ini.

 

“Kami lagi selesaikan negosiasi, saat ini dalam tahap akhir negosiasi, nilainya belum bisa dipastikan berapa detailnya yah karena lagi proses, tapi secara perkiraan sih sekitar US$5 juta,” katanya ditemui di Kemenhub, Kamis (21/2/2013).

 

Dia mengatakan kapal AHTS itu berkekuatan 3.600 paarden kracht (tenaga kuda), sedangkan sebuah kapal hubber tug berkekuatan 4.400 PK.

 

Jenis kapal AHTS adalah kapal yang dirancang khusus untuk memberikan layanan  anchorhandling dan sebagai penarik  platform lepas pantai, tongkang dan modul produksi/kapal. Kapal AHTS juga digunakan untuk menarik tanker pada proses offloading atau bongkar.

 

Johnson yang sebelumnya menjabat Ketua Umum Indonesian National Shipowners' Association (INSA) mengatakan perseroan juga tengah melanjutkan proyek pembangunan dua kapal yang dipesan oleh Kementerian Perhubungan.

 

Kapal pertama yakni kapal penyeberangan jenis roro berkapasitas 5.000 GT yang dipesan oleh Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp160 miliar dan kapal kedua adalah kapal perintis ukuran 1.200 DWT yang dipesan oleh Ditjen Perhubungan Laut dengan nilai sekitar Rp40 miliar.

 

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan pada tahun ini Kemenhub memesan 18 unit kapal terdiri dari 14 jenis roro dan empat kapal perintis melalui Ditjen Perhubungan Laut dan Darat.

 

Nilai investasinya, katanya, mencapai Rp400 miliar dari total 14 unit kapal roro itu mengingat masing-masing kapal harganya mencapai sekitar Rp30 miliar--Rp35 miliar dengan kapasitas 75 GT.

 

Adapun empat kapal perintis yang dipesan itu terdiri dari satu unit kapal berukuran 750 DWT seharga Rp24 miliar, satu unit kapal berukuran 500 DWT seharga Rp20,4 miliar dan dua unit kapal 1.200 DWT total nilainya Rp 95,4 miliar.

 

Lebih lanjut Johnson mengatakan isu soal impor kapal memang santer mengemuka di Indonesia seiring dengan informasi adanya harga kapal di luar negeri yang lebih murah dibandingkan dengan kapal di Indonesia.

 

Dia mengungkapkan bahan baku untuk pembangunan kapal di luar negeri atau besi plat bahkan bisa lebih murah hingga 30% dibandingkan dengan di Indonesia. (dot)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper