JAKARTA—Informasi bisnis pada hari libur kemarin, Kamis (24/1) tidaklah banyak, tapi ada beberapa transaksi yang menarik untuk di simak di bisnis.com, termasuk informasi tentang meninggalnya bos PT Dayaindo Resources International.
Rangkuman informasi itu seperti di bawah ini:
Meninggalnya Direktur Utama PT Dayaindo Resources International pada Rabu (23/1), seolah menjadi titik kulminasi serangkaian kasus utang dan perdagangan yang melilit perusahaan publik tersebut.
Komisaris Kadin Indonesia Komite Indonesia-Amerika Serikat John Riady mengatakan Indonesia perlu berbenah dulu untuk bergabung ke dalam Trans Pacific Partnership (TPP).
Sementara itu, sedikitnya 300 izin pertambangan di Nusa Tenggara Timur diduga tidak berstatus clean and clear (CNC), tapi aktivitas bisnis itu terus dilakukan.
Hal itu disampaikan Andre Wijaya dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), bahkan ada sekitar 414 izin pertambangan, tapi hanya sekitar 114 yang berstatus CNC oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (spr)
Untuk informasi bisnis lainnya dapat dilihat lebih lengkap di link sebagai berikut:
GMF AEROASIA: Proyek Hangar IV Dimulai 30 Januari
CENTRIN ONLINE Terbitkan Saham Baru Rp675 miliar
Penerbit Kartu ATM & Debet Siap Menuju Teknologi Chip
WADUK PLUIT: Anggaran proyek normalisasi Rp1 triliun
Menara Kedua Royal Olive Residence dipasarkan Rp400 juta- Rp1,1 miliar per unit
GAS ALAM CAIR: Target Produksi LNG Tahun Ini Turun
EKSPLORASI: Beberapa KKKS Kembalikan Blok Migas
DIRUT DAYAINDO BUNUH DIRI: Setahun Perusahaan 'menghilang' dari Publik
GADGET BARU; Tabulet Rilis Tablet Berbasis Jelly Bean
MINUMAN BERKARBONASI: Pengusaha keberatan dikenai cukai
BISNIS PROPERTI: Pasar Hotel Akan makin Ketat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel