BALIKPAPAN--Pemerintah Kota Balikpapan mencatat sisa anggaran belanja daerah 2012 sebesar Rp403 miliar akibat adanya kendala pada pembebasan lahan selain penyelenggaraan proyek yang dilakukan secara tahun jamak (multi years).
Kepala Bagian Pembangunan Sekretaris Daerah Kota (Setdakot) Balikpapan Agus Budi Prasetyo mengatakan kendala pembebasan lahan menyebabkan nilai proyek sebesar Rp176 miliar tidak bisa dikerjakan tahun ini. Adapula tambahan dana pembebasan lahan sebesar Rp58 miliar yang harus tertahan di kas daerah.
“Dari angka itu, sisanya merupakan anggaran proyek tahun jamak yang direncanakan Pemkot Balikpapan,” kata Agus, Rabu (2/1/2013).
Dia mengatakan nantinya dana tersebut akan kembali dianggarkan pelaksanaannya pada 2013 sehingga tidak dimasukkan dalam sisa lebih penggunaan anggaran.
Agus mengungkapkan walaupun bukan termasuk dalam proyek tahun jamak, program tersebut akan dilaksanakan pada 2013 karena kebutuhannya sudah mendesak untuk dilakukan.
Menurutnya, secara keseluruhan termasuk proyek tahun jamak, anggaran pemerintah yang tidak terserap mencapai 25% dari total anggaran yang mencapai Rp1,82 triliun. Namun, angka serapan tersebut meningkat apabila proyek tahun jamak dikeluarkan dari perhitungan.
Alasannya, pekerjaan proyek tahun jamak pasti akan dilakukan oleh pemerintah karena telah disepakati bersama antara eksekutif dan legislatif.
Agus mengatakan angka serapan anggaran mampu mencapai 89% atau meningkat 3% dibandingkan tahun lalu apabila proyek tahun jamak dikeluarkan dari perhitungan.
Beberapa proyek yang terkendala karena pembebasan lahan seperti pembangunan drainase, pembebasan lahan landasan pacu Bandara Sepinggan, dan pembebasan lahan jalan tol Balikpapan-Samarinda.
Adapun proyek yang diselenggarakan secara tahun jamak seperti, pembangunan Stadion Balikpapan, Gedung Kesenian Balikpapan, Kantor Gabungan Dinas serta Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengakui permasalahan lahan menjadi kendala dalam penyerapan anggaran pemerintah sepanjang 2012.
“Ketidaksesuaian harga beli lahan antara pemerintah dan pemilik lahan menjadi alasan utama sering mandeknya pembebasan lahan,” kata Rizal.
Alasan lainnya, yakni pemilik yang tinggal di luar Balikpapan, kelengkapan administrasi kepemilikan lahan yang tidak lengkap serta masih bersengketanya lahan yang akan dibebaskan.
Rencananya, Pemkot Balikpapan akan menggunakan pendekatan sosial dan personal dalam upaya pembebasan lahan untuk pembangunan pada 2013.
“Kami akan prioritaskan pembebasan lahan. Karena kalau tidak, akan menghambat pembangunan,” ujarnya.
Dia mencontohkan pembangunan drainase, apabila tidak cepat diselesaikan akan menyebabkan banjir ketika hujan turun dalam waktu yang cukup lama.
Dia juga berharap kerja sama dari masyarakat dalam upaya pembebasan lahan yang tahun ini akan diserahkan kepada masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pengguna anggaran. (K46)