Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI Balikpapan Diperkirakan 8,65% Sepanjang 2012

BALIKPAPAN--Pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan sepanjang 2012 diperkirakan mencapai 8,65% tanpa migas dan 6,90% dengan migas.

BALIKPAPAN--Pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan sepanjang 2012 diperkirakan mencapai 8,65% tanpa migas dan 6,90% dengan migas.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Tutuk SH Cahyono mengatakan sektor unggulan yang masih mendominasi pembentukan pertumbuhan ekonomi yakni sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor konstruksi.

“Kontribusi industri pengolahan, utamanya minyak dan gas, mencapai hampir separuh dari pertumbuhan ekonomi kota. Hampir 50% pada 2011. Tahun ini masih akan berkisar pada angka tersebut,” kata Tutuk, Rabu (26/12/2012).

Dia menyebutkan lesunya industri batubara yang mulai terjadi pada Kuartal I 2012 memiliki dampak yang cukup besar terhadap perekonomian daerah yang mengedepankan industri jasa.

Hal ini terlihat dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yang terpengaruh pelesuan tersebut.

Kendati demikian, sektor perumahan dan industri pengolahan cukup mampu menahan laju penurunan pertumbuhan ekonomi akibat lesunya industri pertambangan batubara.

Adapula sektor lain seperti pertanian yang mulai berkembang kendati dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Kota Balikpapan Budi Susilo mengatakan pengaruh terbesar dalam pertumbuhan ekonomi kota banyak disebabkan oleh industri pengolahan.

“Ketika terjadi penurunan kinerja, tentu akan mempengaruhi seluruh aspek pertumbuhan ekonomi tahunan,” kata Budi.

Mengenai inflasi, Budi menyebutkan volatile foods masih memberikan pengaruh dominan terhadap laju pertumbuhan tersebut.

Ketersediaan barang yang dipasok dari luar daerah menyebabkan distribusi dan spekulasi harga dari pedagang berpengaruh besar terhadap pembentukan inflasi. 

“Tahun ini masih terpengaruh volatile foods. Demikian untuk tahun selanjutnya karena pasokan masih dari luar daerah,” ucapnya. 

Kelancaran distribusi barang menjadi salah satu prioritas utama untuk mengendalikan harga yang ada di pasaran.

Kecenderungan pedagang untuk menaikkan harga jual barang menjelang Natal dan Tahun Baru juga perlu diantisipasi. Selain itu, perubahan cuaca yang sering terjadi dalam waktu singkat juga perlu dipertimbangkan agar proses distribusi barang tidak terganggu.

Kendati demikian, pihaknya optimistis tingkat inflasi tahun ini bisa mencapai di bawah 6%. 

Sebelumnya, Ketua TPID Kota Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan pemerintah akan terus mendorong para pelaku usaha untuk menjaga ketersediaan stok barang melalui kerja sama dengan produsen dari Jawa Timur.

Salah satu upaya yang akan dilakukan, tambahnya, melalui penjajakan kerja sama dengan Pasar Agro di Sidoarjo Jawa Timur yang menjadi sentra produksi pertanian dan bahan pangan di provinsi tersebut. (K46)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arma Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper