BALIKPAPAN : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur siap mendukung termasuk memberikan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) guna mendukung ketahanan energi, utamanya listrik secara nasional.Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan tenaga nuklir menjadi satu opsi yang memungkinkan untuk mendukung program ketahanan energi bagi koridor ekonomi Kalimantan yang diproyeksikan menjadi lumbung energi. Selain memiliki daya tahan serta efektivitas yang lebih baik, tenaga nuklir juga memiliki nilai ekonomis yang lebih baik.“Pengawasan dan pelaksanaannya pasti diawasi dengan ketat karena diawasi oleh seluruh pihak termasuk lembaga atom internasional,” ujarnya seusai menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion Identifikasi Kebutuhan Teknologi serta Potensi Teknologi Aplikatif untuk Mendukung Program MP3EI di Kalimantan, Rabu malam (21/11/2012).Dia mengharapkan pula dukungan daari seluruh elemen masyarakat yang ada di Kaltim karena pembangunan PLTN akan menjamin pemenuhan energi listrik. Selain itu, lokasi Kaltim yang terletak jauh dari patahan lempeng bumi menyebabkan PLTN lebih aman dari bencana alam.Kendati demikian, Awang meminta agar lembaga terkait melakukan kajian tapak untuk menentukan lokasi yang layak untuk dibangun PLTN. Nantinya, apabila lokasi telah diketahui, bisa ditindaklanjuti kelayakannya untuk proses pembangunannya.Awang menuturkan kerja sama dengan pihak swasta, bisa dijadikan modal untuk merealisasikan pembangunan tersebut. Nantinya, bahan baku uranium untuk PLTN itu bisa didatangkan dari daerah lain yang memiliki kandungan alam.Dia menambahkan sebenarnya pembangunan PLTN tidak perlu dilakukan apabila pembangunan PLTU mulut tambang banyak direalisasikan oleh para pengusaha pertambangan. Awang menyebut hanya sebagian kecil dari pelaku usaha yang mau membangun PLTU mulut tambang untuk mendukung program listrik bagi masyarakat.Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal H.P. menyetujui rencana pembangunan tersebut karena kebutuhan pembangkit listrik diperlukan di Kaltim untuk menopang kebutuhan industri dan rumah tangga. "Memang sudah perlu energi nuklir untuk mendukung pembangunan tetapi bukan untuk persenjataan," ujarnya, Kamis (22/11).Pembangunan PLTN yang disuarakan gubernur diyakini untuk pemenuhan kebutuhan listrik. Namun, dia mengatakan perlu ada kajian menyeluruh sebelum pembangunan itu dilakukan. Kajian itu perlu sebagai bahan acuan bagi pihak investor yang ingin membangun PLTN tersebut. Mukmin mengatakan acuan itu untuk mengurangi resiko atas pembangunan itu.Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menyebutkan pembangunan PLTN akan menghemat penggunaan bahan bakar fosil yang selama in menjadi bahan baku utama energi nasional. Satu gram uranium, imbuhnya, mampu menghasilkan 1 MW listrik yang setara dengan ribuan ton batu bara.“Namun, PLTN itu ibarat pisau yang tajam. Kalau digunakan untuk memotong buah hasilnya akan baik. Jika disalahgunakan, bisa berbahaya,” ujarnya.Pembangunan PLTN berkapasitas 1.000 MW diperkirakan memerlukan investasi sekitar Rp25 triliun dengan lama pembangunan 8-10 tahun. Penolakan dari masyarakat hendaknya dicairkan dengan pemberian informasi yang jelas agar tidak terjadi salah tafsir mengenai PLTN. (bas)
PEMBANGKIT LISTRIK: Kaltim Dukung Proyek PLTN
BALIKPAPAN : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur siap mendukung termasuk memberikan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) guna mendukung ketahanan energi, utamanya listrik secara nasional.Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arma Editor
Editor : Aang Ananda Suherman
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 jam yang lalu