JAKARTA: Asosiasi Konsul Kehormatan untuk Indonesia (Association of Honorary Consuls to Indonesia/AHCI) akan mengirim delegasi 9 orang untuk menghadiri Kongres Konsul Kehormatan Sedunia yang ke-10 di Monaco.
Kegiatan yang bernaung dibawah Federasi Konsul Kehormatan sedunia (Word Federation of Consuls/Federation Internationale des Corps et Associations Consulaires atau FICAC), sekaligus memperingati ulang tahun ke-30 berdirinya FICAC.
"Kongres akan dihadiri 300 delegasi dari sekitar 50 Asosiasi Konsul Kehormatan dari seluruh dunia," tulis siaran pers AHCI, Minggu (11/11/2012).
Cukup banyak negara yang sudah saling mengakui tetapi belum dapat mengirimkan duta besarnya sehingga penunjukan Konsul Kehormatan adalah menjadi solusi.
Konsul Kehormatan adalah pemberdayaan masyarakan sipil yang tidak tergantung kepada anggaran negara dan lebih leluasa dalam lingkungan masyarakat sipil tanpa hambatan keprotokolan dan birokrasi.
Dalam era globalisasi dan dunia yang semakin terbuka, keberadaan dan fungsi Konsul Kehormatan semakin penting sehingga tidak ada negara yang ditinggalkan dalam hubungan saling membutuhkan dan mendukung.
Dengan demikian diharapkan akan tercipta tatanan dunia yang lebih domokratis karena tidak lagi hanya ditentukan oleh negara-negara besar yang kuat dan kaya.
Delegasi Indonesia a.l terdiri atas Soy Martua Pardede selaku Konsul Kehormatan Jamaika dan Makedonia di Jakarta sekaligus President/Dean of AHCI, Rahmat Shah (Konsul Jenderal Kehormatan Turki di Medan juga Vice President/Dean of AHCI).
Selanjutnya Anangga W. Roosdiono (Konsul Kehormatan Irlandia di Jakarta/Auditor of AHCI), Harjanto Tjokrosetio (Konsul Kehormatan Jerman di Surabaya/Vice President/Dean of AHCI).
AHCI berdiri sejak 21 Agustus 2008 dan telah memperoleh pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 7 Februari 2009.
Di Indonesia ada sebanyak 67 Konsul Kehormatan yang mewakili 50 negara mencakup 17 di Jakarta, 17 di Bali, 9 di Medan, 14 di Surabaya, 3 di Jogjakarta, 4 di Bandung dan 3 di Makassar. (ra)