JAKARTA: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai persoalan sanitasi selama ini masih kurang mendapatkan perhatian di dalam program pembangunan.Direktur Pemukiman Perumahan Bappenas Nugroho Tri Utomo mengatakan sejak 10 tahun hingga saat ini baru sekitar 500 sistem sanitasi yang terbangun. Bahkan hanya sekitar 10% masyarakat yang dilayani oleh sistem sanitasi secara baik, bukan sekedar fasilitas."Dari 10% itu, hanya 5% yang kami targetkan bisa menjadi sistem berskala kota," ujarnya dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama program sanitasi perkotaan berbasis masyarakat (SPBM), Selasa, 29 Mei 2012.Namun ke depan ditargetkan akan ada sekitar 4850 kelurahan yang akan mendapatkan sanitasi layak melalui program sanitasi perkotaan berbasis masyarakat (SPBM).Yakni 1350 kelurahan yang akan memperoleh kucuran dan hibah dari Asian Development Bank (ADB) dan 3500 kelurahan siap mendapatkan hibah dari Islamic Development Bank (IDB). Masing-masing kelurahan memperoleh bantuan sebesar Rp350 juta. Nugroho menuturkan program SPBM tersebut akan menjadi program besar pemerintah untuk penyediaan akses sanitasi yang benar-benar layak bukan sekedar fasilitas yang terbangun."Fasilitas sanitasi ini baru akan menjadi akses jika benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan," katanya. (ra)
BACA JUGA
-Harga emas memburuk dalam 13 tahun terakhir
-Pelabuhan Merak harus tambah dermaga
-Tarif bongkar muat di Priok digodok
SITE MAPS: