Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BENDUNGAN KELARAKementerian PU didesak percepat pembangunan

 

 

MAKASSAR: Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendesak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum agar segera mempercepat proses pembangunan Bendungan Kelara di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, karena irigasi di wilayah ini masih sangat minim.
 
Gubernur Provinsi Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pembangunan Bendungan Kelara prioritas karena infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan masyarakat di daerah yang tergolong kering itu. 
 
"Pak Dirjen, saya titip pembangunan Bendungan Kelara. Tolong disampaikan kepada Pak Menteri Pekerjaan Umum, apalagi sudah empat tahun tapi pembangunannya belum juga terealisasi," ujarnya di sela-sela Peringatan Hari Air Sedunia hari ini Jumat 4 Mei 2012. 
 
Menurutnya, Ditjen SDA Kementerian PU perlu memprioritaskan anggaran pemeliharaan sarana irigasi. Di Sulsel, misalnya, hampir 9 tahun, irigasinya tidak pernah mendapatkan anggaran pemeliharaan sehingga tidak bisa berfungsi maksimal. 
 
"Irigasi kami sudah 9 tahun tidak dipelihara. Padahal, irigasi menjadi sumber air utama bagi pertanian. Jadi, tolong Pak Dirjen perhatikan kami," tegasnya. 
 
Gubernur juga berharap ada alokasi anggaran dari Kementrian Pekerjaan Umum untuk membantu pengembangan kawasan kota baru Mamminasata yang mencakup Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar di Sulsel, kemudian pembangunan Maccini Sombala of Indonesia, hingga revitalisasi Danau Tempe.
 
Dia menambahkan, untuk mengantisipasi minimnya irigasi di Sulsel selama ini, pihaknya telah mencanangkan pembangunan embung yang minimal dapat dibangun satu embung di setiap desa.
 
Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan mengatakan infrastruktur pengelolaan air berupa irigasi masih sangat minim di Sulsel. Padahal sebagian besar produksi padi di daerah ini, berasal dari sawah irigasi.  "Jumlah irigasi di Indonesia, termasuk di Sulsel masih sangat minim. Padahal produksi padi kita, sangat bergantung pada irigasi," ujarnya pad akesempatan yang sama.
 
Menurutnya, secara nasional debit air di Indonesia mencapai 3 triliun meter kubik per tahun, namun yang bisa ditampung dalam bendungan atau waduk, hanya berkisar 12 miliar meter kubik atau baru 0,04%.  "Air yang dikendalikan infrastruktur ini masih sangat sedikit. Inilah yang akan menjadi program prioritas kami di kementerian kedepan nanti," tegasnya. 
 
Sementara itu dari segi ketahanan pangan, paparnya, luas sawah irigasi di Indonesia mencapai 800.000 hektar. Sedangkan di Sulsel, luasnya tidak kurang dari 36.000 hektare. "Di Sulsel, ada debit air 90 miliar meter kubik per tahun, dan yang tertampung di waduk baru 0,05%. Angka inilah yang menopang sawah irigasi yang ada di daerah ini. Tentunya itu masih sangat sedikit, dan akan menjadi perhatian kami di kementerian," ungkapnya. 
 
Pihaknya menilai, Pemprov Sulsel telah berhasil merespons dan memanfaatkan irigasi yang ada. Karena itu, pihaknya memberikan penghargaan terbaik kedua nasional kepada Sulsel, atas keberhasilannya dalam hal pengelolaan sumber daya air. Sedangkan untuk tingkat kabupaten, diraih Kabupaten Bone.  
 
"Pemprov Sulsel memiliki respons yang tinggi terhadap pembangunan irigasi. Insya Allah ke depan, pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, akan memprioritaskan pembangunan irigasi baru," tegas Hasan. (sut) 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Wiwiek Dwi Endah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper