JAKARTA: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta memprediksi tingkat inflasi bulan mendatang akan bergerak naik di atas realisasi Februari 0,17% karena faktor psikologis yang dipicu krisis keuangan di AS dan Eropa serta gejolak harga minyak dunia.Dody Rudyanto, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS DKI Jakarta, mengatakan kontribusi faktor psikologis dalam mendongkrak tingkat inflasi tidak terlalu besar dibandingkan dengan kenaikan suatu komoditas strategis seperti bahan bakar minyak."Diperkirakan inflasi akan bergerak naik bulan mendatang karena berbagai faktor tersebut, tetapi kenaikannya masih ada pada ambang batas yang aman," katanya saat menjelaskan perkembangan indeks harga konsumen pada Kamis, 1 Maret 2012.Menurutnya, secara umum indeks harga konsumen di Jakarta pada Februari mencapai 128,63 atau lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya 128,41 sehingga memicu terjadinya inflasi sekitar 0,17%.Laju inflasi tersebut, lanjutnya, dipicu oleh kenaikan indek pada kelompok sandang mencapai 1,74%, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,18%, serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13%.Dua kelompok mengalami penurunan indeks, lanjutnya, meliputi kelompok bahan makanan sebesar 0,62%, dan kesehatan 0,03%, serta satu kelompok lain yang tidak mengalami perubahan indeks adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga.Kelompok sandang yang terbesar menyumbang inflasi mencapai rata-rata1,74% itu dipicu oleh kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 2,77%, subkelompok sandang anak-anak 1,37%, sub kelompok sandang wanita 0,48% dan sandang laki-laki 0,20%.Dody mengingatkan ada tiga komoditas yang perkembangan indeks harganya cukup besar mendorong terjadinya inflasi yaitu harga bahan bakar minyak, harga beras dan biaya transportasi dan beras yang berpotensi kuat mempengaruhi harga komoditas lain. (tw)
INFLASI FEBRUARI DKI capai 0,17%
JAKARTA: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta memprediksi tingkat inflasi bulan mendatang akan bergerak naik di atas realisasi Februari 0,17% karena faktor psikologis yang dipicu krisis keuangan di AS dan Eropa serta gejolak harga minyak dunia.Dody Rudyanto,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sekretariat Redaksi
Editor : Nadya Kurnia
Topik
Konten Premium